Program Semai Benih Bangsa: Sekolah PAUD Berkualitas, Siapkan Generasi Emas

Reporter: Sri Wiyono

blokTuban.com - Usia 6 tahun pertama adalah masa keemasan dan fase terpenting dalam pertumbuhan anak. Pada kurun usia tersebut, perkembangan otak anak mencapai 80 persen. Karena itu, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menjadi krusial dalam membentuk dasar-dasar kepribadian anak.

United Nation Children’s Fund (UNICEF) menjadikan PAUD sebagai kunci awal dalam perkembangan anak. Semua anak berhak memperoleh akses pendidikan usia dini yang berkualitas. PAUD yang berkualitas menjadi dasar kesuksesan anak di masa depan.

ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), dengan dukungan SKK Migas, bermitra dengan Indonesia Heritage Foundation (IHF) telah menjalankan program Semai Benih Bangsa (SBB) sejak 2007. Program tersebut bertujuan meningkatkan kualitas sekolah anak usia dini melalui pendidikan holistik berbasis karakter. Hingga kini, EMCL telah meningkatkan kualitas 94 sekolah PAUD berbasis karakter di Kabupaten Bojonegoro, Tuban, dan Blora.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, Hanafi, mengapresiasi SBB yang telah turut membantu  pemerintah dalam membina dan menyiapkan generasi di masa depan.

“Apa yang telah dilaksanakan lewat SBB sungguh luar biasa, karena tepat sasaran. Pembentukan karakter anak memang harus dimulai jauh sebelum usia sekolah dasar,” tuturnya.

Semai1

Pendidikan Berbasis Karakter, Bekal Anak di Masa Depan

Melalui pendampingan dan pelatihan, SBB telah memfasilitasi sekolah PAUD dalam menerapkan model Pendidikan Holistik Berbasis Karakter.

Peningkatan kualitas pengajaran pada PAUD akan berdampak positif pada pembentukan anak yang berkarakter, cerdas, kreatif serta memiliki jiwa dan raga yang sehat.

“Setelah menerapkan pendidikan karakter di sekolah kami, anak-anak menjadi lebih kreatif, berani berekspresi dan diharapkan bisa menjadi agen perubahan untuk lingkungan di sekitarnya,” ujar Siti Mazida, Kepala Sekolah Kelompok Bermain Insan Terpadu (KBIT) Al Hikmah, di Desa Katur, Kecamatan Gayam, Bojonegoro. Sejak menerapkan SBB, Siti mengaku bahwa sekolah yang dipimpinnya menjadi semakin ramah anak dan semakin diminati masyarakat.

Total 423 guru telah dilatih untuk dapat menerapkan pendidikan holistik berbasis karakter. Inti dari pelatihan ini adalah mengenalkan teknik pengajaran 9 pilar karakter untuk pembelajaran anak di kelas maupun di kehidupan sehari-hari.

 Para guru juga dilatih materi komunikasi efektif. Selain itu juga mendapatkan paket buku literasi untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.

Pertemuan rutin juga dilaksanakan untuk terus memperkuat semangat guru serta membuka kesempatan berbagi ilmu dengan guru lainnya. Manfaat lainnya, menambah pengalaman belajar guru di kelas sehingga para guru secara langsung dapat mempraktekkan materi bersama murid di sekolahnya masing-masing.

Kepala Sekolah TK Pertiwi di Desa Gesikharjo, Kecamatan Palang, Tuban, Minandari, turut gembira akan pendampingan pendidikan karakter yang telah diterima sekolahnya.

“Tidak hanya para murid yang menjadi lebih antusias dan responsif, saya juga melihat ada perubahan dalam pola pengajaran dan tingkah laku teladan para guru di sekolah kami,” tuturnya.

Pada tahun 2018, atas dukungan dan kerja sama dengan Dinas Pendidikan Bojonegoro, lokakarya pendidikan karakter berhasil dilaksanakan untuk 150 guru PAUD dari Kabupaten Bojonegoro, Tuban, dan Blora.

Di tahun yang sama, program ini berhasil meraih medali emas (gold medal) dalam penghargaan 2018 Indonesia Sustainable Development Goals Award (ISDA) dari Corporate Forum for Community Development (CFCD).

“Kami percaya bahwa masa depan bangsa berada di tangan anak-anak serta kualitas pendidikan yang mereka dapatkan,” pungkas Dave A. Seta, External Affairs Manager EMCL. “Melalui program Semai Benih Bangsa, EMCL berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa berlandaskan pendidikan karakter yang berkualitas,” tutupnya.

Hanafi, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, berharap program ini dapat mendorong anak tumbuh sebagai generasi yang kuat, berakhlak mulia, dan berkarakter. [ono/mu]