Reporter: -
blokTuban.com - Anak sangat suka bermain. Bahkan jika orang tua tidak memfasilitasinya dengan mainan, anak-anak dapat menjadikan barang-barang di sekitarnya jadi mainan. Misalnya, tutup panci di rumah yang bisa anak imajinasikan sebagai perisai ala Captain America atau bunga hingga batu di halaman dipakai untuk masak-masakan. Intinya, anak bisa bermain kapan dan di mana saja, di dalam maupun di luar rumah.
Namun banyak orang tua yang lebih memilih anaknya bermain di dalam rumah saja. Umumnya, karena lingkungan di luar rumah cenderung dianggap bisa mendatangkan bahaya dan gampang buat anak jatuh sakit.
Tapi ada juga yang sebaliknya. Lebih suka membiarkan anak bermain di luar rumah. Antara lain supaya anak bisa menghirup udara segar, kena matahari dan rumahpun tidak berantakan.
Nah, mana yang lebih baik?
Menurut Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang dr. Catharine M. Sambo, Sp.A (K), dari RSPI - Pondok Indah, orang tua sebaiknya memfasilitasi anak agar bisa bermain di dalam maupun luar ruangan, Moms.
"Kalau di luar ruangan, anak jadi bisa bertemu orang baru yang bukan ibu, ayah, om, dan tante yang biasa ia temui di rumah. Sehingga anak bisa jadi lebih terbuka dengan keragaman dan mau berteman dengan anak lain dari latar belakang yang berbeda," katanya.
Tapi bagaimana bila kita bicara soal keselamatan anak?
Sebenarnya, baik di dalam maupun luar rumah sama-sama bisa mendatangkan bahaya, Moms. Misalnya, si kecil berisiko tersetrum saat tangannya menjangkau stop kontak.
Bisa juga si kecil terbentur ujung meja yang tajam hingga berdarah, atau terjatuh menggelincir dari tangga, hingga tenggelam dalam kolam koi koleksi suami Anda.
Begitu juga dengan bahaya di luar ruangan. Anak berisiko tertular anak lain yang kebetulan sedang sakit, jatuh dari ketinggian, dan lain sebagainya.
Sebaliknya, anak juga bisa aman baik bermain di dalam maupun ruangan, selama orang tua sudah memastikan aspek keamanan. Misalnya, bila punya anak kecil, penting untuk menutup stop kontak, memberikan pelindung di ujung meja dan tempat-tempat tajam.
Sementara saat bermain di luar, orang tua dapat menentukan batas aman, indikatornya seluas apa, jelas batasnya berada di mana, dan memastikan tak ada tumbuhan/binatang/benda berbahaya di sana.
Ilustrasi anak bahagia bisa bermain dengan teman.
Jadi tak perlu khawatir berlebihan. Yang penting, selalu ada orang dewasa yang bertanggungjawab dan mengawasi saat anak main di dalam maupun di luar rumah. Perhatikan juga pengawasan yang Anda berikan, Moms, sebab salah-salah bisa berdampak buruk buat anak!
"Saat anak sedang bermain, Anda tak perlu terlalu mengatur anak harus ini, harus itu. Dampak panjangnya bisa membuat anak jadi malas, tidak kreatif, dan penakut," tutupnya.
*Sumber: kumparan.com
Lebih Baik Mana, Membiarkan Anak Main di Dalam atau Luar Rumah?
5 Comments
1.230x view