Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Merosotnya harga cabai di pasaran, masih bertahan hingga H+4 Lebaran. Keadaan tersebut otomatis membuat para pedagang dan tengkulak lokalan mengeluh.
Padahal, siklus peredaran cabai pasar besar seperti Kediri, Surabaya dan sekitarnya sudah berangsur berkurang.
Penuturan beberapa tengkulak di Kecamatan Grabagan mengaku, harga cabai masih stagnan berputar diangka Rp3.000 per kilogram (Kg).
"Kita hanya berani beli 3.000 per kilo. Malahan, semula pedagang sempat nolak dari penjualan petani karena stok barang masih full," ujar Yongki kepada blokTuban.com, Minggu (9/6/2019).
Terkait siklus putar stok di pasaran besar, pihaknya menerangkan, jika distributor dari Jakarta, Palembang dan kota besar nasional masih banyak yang libur. Sementara tengkulak lokal area Tuban, Bojonegoro dan Lamongan, justru tak dapat menampung stok petani.
"Semua jenis cabai harganya masih anjlok, jenis Rawit yang paling parah," tambahnya.
Sementara itu, Jayun juga memaparkan hal senada. Dia mengaku kasihan terhadap pola kerja petani, sebab panenan yang dijual tak dapat berputar dengan mulus, sebab tengkulak lokal kebanjiran stok.
"Kalau tengkulak kecil benar bisa beli, tapi gak bisa jual. Masih macet, gak bisa nutup modalnya," katanya. [feb/rom]
Tengkulak Cabai Keluhkan Harga Tak Kunjung Stabil
5 Comments
1.230x view