Reporter: Sri Wiyono
blokTuban.com – Anggaran untuk Kementrian Agama (Kemenag) tahun ini turun Rp 2 Triliun. Jika tahun lalu Kemenag menerima bagian Rp 63 Triliun, tahun ini tinggal Rp 61 Triliun. Anggaran itu harus dibagi kepada seluruh Kemenag wilayah dan kabupaten/kota se Indonesia.
‘’ Tahun 2019 ada sekitar 2.461 triliun untuk semua kementerian dan Kemenag mendapatkan Rp 61 triliun, ‘’ ujar M. Sahid Kepala Kemenag Tuban Selasa (15/01/2019).
Data itu, kata dia, berdasarkan pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyampaikan APBN tahun 2019. Tahun 2018 seluruh kementerian mendapatkan dana sekitar 2.200 triliun untuk seluruh Indonesia, sedangkan untuk Kemenag mendapatkan Rp 63 triliun.
‘’Kita harus melaksanakan anggaran sesuai dengan aturan yang ada,’’ tambahnya.
Jajaran kemenag, lanjutnya, tidak boleh membelanjakan anggaran tidak sesuai regulasi. Apalagi sampai markup anggaran. Pria asal Gresik itu mengingatkan, apakah penyerapan DIPA sudah sesuai dengan aturan, apakah sudah dikerjakan laporannya sesuai aturan yang berlaku atau belum.
‘’ Tahun 2018 DIPA hanya terserap 93,21 persen belum 100 persen. Dalam penyerapan anggaran Kemenag beraada di peringkat 4 darii semua kementerian,’’ ungkapnya.
Menurut dia, ada 7 hal pesan yang harus dipegang teguh dalam pelayanan dan pengelolaan anggaran. Di antaranya adalah melaksanaka elang lebih awal sehingga pekerjaan bisa berjalan lebih efektif, alokasi anggaran diprioritaskan untuk layanan masyarakat dan pemantauan kegiatan dan anggaran secara berkala.
Selain itu, pelaksanaan anggaran seminimal mungkin jangan sampai menyalahi aturan, memperbaiki koordinasi dan sinergi, melaksanakan sosialisasi dan evaluasi serta jangan memarkup anggaran.
‘’DIPA supaya telaah kembali apa sudah sesuai dengan program kerja masing-masing seksi, pelaksanaan dipa didasarkan pada 5 nilai budaya kerja yakni integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab dan keteladanan. Pelaksanaaan anggaran benar-benar harus memahami dan berpedoman pada aturan, tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu dan tepat guna,’’ katanya.[ono}