Reporter: Edy Purnomo
blokTuban.com - PT Semen Indonesia menggelar workshop media sosial di auditorium Semen Gresik Pabrik Tuban, Kamis (26/7/2018) hari ini. Workshop dengan tagar #bicarabaik itu diisi oleh beberapa narasumber yang berkompeten di media sosial dan dunia digital.
Satu dari pemateri yang paling menarik dari peserta adalah Dave Jepchott, atau lebih dikenal dengan sebutan londo kampung di akun youtube ataupun instagram.
Dave Jepchott atau biasa dipanggil Cak Dave, merupakan warga keturunan Australia yang lama tinggal di Surabaya sehingga menguasai bahasa jawa dengan fasih. Melalui akun youtube Londo Kampung, dia menyajikan konten-konten lucu berbahasa jawa dengan jumlah subscribe mencapai 666 ribu lebih dan ditonton jutaan orang setiap konten yang ditayangkan.
"Kalau orang jawa sering menyebut bule dengan kata londo, dan saya adalah londo kampung karena tinggal dan berbahasa jawa," katanya sambil tertawa, dihadapan peserta workshop.
Cak Dave, awalnya adalah guru bahasa inggris di salah satu sekolah. Tetapi karena merasa bosan, dia menghentikan aktivitasnya dan memilih beraktivitas membuat konten kreatif di media sosial.
"Awalnya hanya mengunggah lagu berbahasa inggris yang saya bahasakan jawa, setelah mendapat masukan dari beberapa teman akhirnya saya berani juga menampilkan wajah dan itu justru viral," ceritanya berbahasa jawa khas arek Suroboyoan.
Tidak hanya menceritakan proses dia berkarya, Cak Dave juga membagikan banyak tips membuat konten kreatif di youtube ataupun media sosial lain kepada peserta.
Selain Cak Dave, workshop juga diisi Syafiq Pontoh (social media expert) dan dihibur komika Fico Fachrezy dengan stand up comedy selama beberapa menit.
Kepala Biro Hubungan Media Semen Indonesia, Sigit Wahono, mengajak generasi muda untuk lebih bijak menggunakan media sosial. Dengan #bicarabaik dia berharap penggunaan media sosial bisa lebih sehat dan dipergunakan untuk sesuatu yang kreatif. Semen Indonesia mempunyai komitmen untuk ikut memberikan edukasi tentang penggunaan media sosial.
"Apalagi kalau bisa memanfaatkan (media sosial) sebagai creativepreuner atau content creator," kata Sigit. [pur/adv]