Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Mayoritas petani yang sehari-hari bercocok tanam padi di Desa Sumberagung, Kecamatan Plumpang pada musim penghujan lalu saat ini banyak beralih tanam tembakau.
Dari pantauan lapangan, setidaknya sudah satu bulan terakhir ini 90% masyarakat disana tengah mengolah komoditas utama bahan baku rokok itu. Penuturan warga yang bercocok tani disana, iklim kering di musim panas ini, ditambah kontur tanah yang bersahabat bisa menghasilkan tembakau yang berkualitas.
"Petani yang mengolah padi sedikit, hanya sawah milik petinggi saja. Kalau umumnya, petani padi disini banyak beralih tanam tembakau," ungkap petani setempat, Darmo kepada blokTuban.com, Selasa (3/7/2018).
Darmo yang tengah megolah tembakau bersama Katman, petani tembakau lainnya, juga menambahkan bahwa usia tanam tembakau sejumlah 4 petak miliknya sudah berkisar 2 minggu sampai 1 bulan tanam. Perkiraan masa panen tembakau berkisar pada hari ke 90 lebih paska tanam.
Kendati demikian, petani banyak mengeluhkan sumber yang terus mengecil dibanding hari-hari sebelumnya. Sebab, tanaman tembakau juga perlu cukup air untuk tetap tumbuh dengan baik.
"Kendalanya saat ini belum ada, tapi airnya yang lumayan susah. Kan gak ada hujan sama sekali, kita harus ambil dan mengangkut air untuk menyiram tembakau," tambah Katman sembari tetap berpagu pada cangkul dan mengolah tanaman tembakau.
Terlepas dari itu, petani berharap tak ada halangan berarti ketika proses pengolahan tanam tembakau sampai masa panen. Sebab, dari pengalaman beberapa tahun yang lalu, tanaman tembakau jenis Jawa atau lebih dikenal dengan sebutan tembakau Codong banyak diserang hama ulat yang merusak dan menggerogoti daun. [feb/ito]