Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Naik turunnya harga daging ayam potong di pasaran seperti tak bisa ditentukan kapan saatnya naik. Berbagai faktor menjadi penyebab harga komoditas makanan kaya gizi ini naik turun, mulai dari proses distribusi, stok, momen hari besar dan lain sebagainya.
Kendati demikian, hal itu tak ada yang mempengaruhi harga ayam potong di kalangan para peternak. Meski harga ayam di pasaran naik turun, peternak selalu memberi harga standar.
"Untuk harga ayam potong dihitung dari beratnya. Satu kilogramnya dua puluh ribu rupiah," ujar Aris, peternak ayam potong di Desa Mojoagung, Kecamatan Soko, Minggu (3/6/2018).
Dia juga mengungkapkan, dari segi pakan memang terdapat kenaikan harga. Namun pihaknya tak begitu terpengaruh untuk ikut menaikkan harga ayam.
"Asal stok pakan tidak telat saja sudah syukur. Masalah naik turun harga ayam itu banyak berputar antara distributor, pedagang dan penjualan di lapak pasar," pungkasnya.
Senada yang disampaikan Adib, peternak ayam potong di wilayah Simo, Kecamatan Soko. Panen ayam yang berjangka 35 hari berkelanjutan, tak bisa dianggap sebagai kekurangan stok. Maka dari itu, harga yang dipatok untuk satu ekor ayam dewasa juga sama yakni per kilogram (Kg) Rp20.000.
"Di Kecamatan Soko ini sangat banyak lho pelaku usaha ternak ayam. Jadi sangat jarang ada kurang stok dari peternak," ujarnya. [feb/rom]
Harga Ayam di Peternak Stabil, di Pasaran Naik-Turun
5 Comments
1.230x view