20:00 . Keren! Pemuda di Tuban Ini Rela Kotor Demi Selamatkan Lingkungan   |   19:30 . Lepas Pengawasan, 2 Bocah Main Api Sebabkan Kebakan Hebat di Tuban   |   19:00 . Aksi Pencurian Kabel Listrik di Tuban Terekam CCTV, PLN Merugi Rp 9 Juta   |   18:00 . Cabai di Pasar Tuban Turun Tipis, Telur Ayam Bertahan di Rp29 Ribu   |   17:00 . 216 Anak di Tuban Ajukan Dispensasi Kawin ke Pengadilan Agama Sejak Januari-Mei 2023   |   16:00 . Satu-satunya di Tuban, Rainbow Slide Wisata Tebing Pelangi Masih Gratis   |   15:30 . Sore Ini, 23 CJH Tambahan Asal Tuban Dijadwalkan Terbang ke Arab Saudi   |   15:00 . Gua di Desa Belikanget Tambakboyo Tuban Berada di Atas Bukit: Terdapat 3 Pintu Masuk   |   14:00 . Cara Kerja Aplikasi Get Contact Mendeteksi Nomor Tidak Dikenal   |   13:00 . 8 Tim Lolos Cabor Sepak Bola Bupati Tuban Cup, Simak Jadwal Penyisihan 8 Besar   |   12:00 . Boogyman di Bioskop NSC Tuban: Sosok Sadis Muncul dari Tempat Gelap   |   11:00 . Jadwal Pertandingan Babak 8 Besar Bupati Tuban Cup 2023: Pamor FC Bertemu PS Socorejo   |   10:00 . Harga Emas Antam Hari ini 10 Juni 2023 Stagnan di Level Rp1.062.000 Per Gram   |   09:00 . Hari ini Ada Pemadaman Listrik di Beberapa Wilayah Tuban Kota   |   08:00 . Apakah Orang Berkuban Boleh Memakan dan Mendapat Dua Kali Lipat Hewan Kurbannya?   |  
Sat, 10 June 2023
Jl. Sunan Muria no 28, Kelurahan Latsari, Kecamatan/Kabupaten Tuban, Email: bloktuban@gmail.com

Cerita dari Pesantren

Saolin Jawa

bloktuban.com | Tuesday, 29 May 2018 13:00

Saolin Jawa

Penulis: Sri Wiyono

blokTuban.com – Kisah hidup seseorang sangat sulit ditebak. Perjalanan panjang memang harus dilalui untuk mencapai titik kematangan sebagai seorang manusia. Tak terkecuali Zaid, tokoh santri kita ini.

Jika melihat kondisi Zaid saat ini, barangkali orang tidak akan percaya jika Zaid dulunya adalah bocah yang sangat nakal. Sejak di bangku sekolah, dia sudah dikenal membandel. Suka berantem dan kenakalan-kenakalan lain, yang membuat orangtuaya kenyang dipanggil ke sekolah.

Entah nasehat apalagi yang harus diberikan pada Zaid saat itu. Sebab, dia seolah tak mempan pada nasehat. Kelakuannya masih seenak hatinya. Kenakalannya tak juga berkurang. Sedangkan orangtuanya sudah tak terbilang lagi harapannya.

Puncaknya, orangtua Zaid mengambil keputusan untuk memasukkan Zaid ke pondok pesantren. Harapannya, Zaid akan berubah menjadi baik. Syukur-syukur bisa pintar mengaji dan menyebarkan ilmunya untuk kebaikan masyarakat.

Maka, lulus dari sebuah SMP, Zaid langsung dibawa orangtuanya ke sebuah pondok pesantren terkenal yang masih berada di Kabupaten Tuban. Zaid didaftarkan sebagai santri di sana.

Semula Zaid menolak keras. Dia sejak awal sudah bercita-cita masuk SMA. Namun, kali ini orangtua Zaid sudah tak ada jalan lain. Semua bantahan Zaid diabaikan. Meski agak dongkol, Zaid mau ikut juga ke pesantren.

Dalam perjalanan, di dalam mobil yang disopiri ayahnya sendiri, dia sudah ngeri membayangkan hidup di pesantren. Tiap hari pakai sarung dan kopiah. Tidur se kamar dengan banyak teman. Sedangkan, kamar di rumahnya luas dan lengkap perabotnya, meski tiap hari acak-acakkan karena ulahnya.

Namun, Zaid sudah tak bisa melawan orangtuanya lagi. Orangtua Zaid rela berpisah dengan anaknya demi kebaikan Zaid. Dan, hari itu, Zaid mulai harus belajar hidup mandiri. Meski orangtuanya kaya, namun uang sakunya dibatasi. Orangtua Zaid benar-benar ingin membuat Zaid berubah.

Awal-awal di pesantren, belum satu bulan Zaid sudah muncul di rumah. Orang tua Zaid buru-buru meminta anaknya kembali ke pesantren. Lama-lama kepulangan Zaid menjadi lebih lama, yakni sebulan sekali dia pulang ke rumah.

Orangtua Zaid minta Zaid tak sering pulang, agar bisa konsentrasi ngaji dan belajar. Namun Zaid bandel, dia tiap waktu luang selalu pulang. Dia mengaku kangen nongkrong dengan teman-teman di kampungnya.

Suatu saat Zaid pulang dengan kondisi yang membuat orangtuanya bertanya-tanya. Sebab, kepalanya plontos. Rambutnya tak tersisa. Orangtua Zaid sudah mulai tak enak hatinya. Terlebih saat mendengar jawaban Zaid, bahwa gundul itu merupakan salah satu hukuman di pondok yang diterimanya.

Itu termasuk hukuman yang cukup berat. Biasanya, pengurus memberi hukuman gundul pada santrinya, kalau santri melanggar aturan yang cukup berat. Pada kawan-kawannya di kampung, Zaid mengaku kalau dia ketangkap basah saat mengintip santri putri.

‘’Saya hanya ngintip mereka ngaji saja lo,’’ kata Zaid kawan-kawannya nya.

Ternyata,kebiasaan pulang dengan kepala gundul itu tak hanya sekali. Bahkan, setiap pulang ke rumah, Zaid hampir selalu gundul. Ada saja kesalahan yang dia lakukan di pondok. Orangtuanya sampai mengelus dada. Namun tetap memaksa anaknya itu untuk kembali ke pondok.

Saking seringnya pulang dengan kondisi kepala gundul, kawan-kawan di kampungnya menjulukinya ‘Saolin Jawa’. Sebab, kalau saolin beneran adalah tinggal di kuil untuk belajar ilmu agama Budha.

Namun, dicukur gundul pada Saolin karena memang sebagai persyaratan untuk menjadi biksu. Sehingga, ketika seseorang sudah mantap hatinya untuk masuk kuil dan belajar di sana, maka ritual pertama adalah cukur gundul.

Sedangkan, Zaid tinggal di pesantren meski sama-sama untuk memperdalam ilmu agama. Namun, gundul di pesantren adalah sebagai hukuman dan penanda santri habis kena hukuman. Mungkin barokah Kiai dan guru-gurunya, serta doa orangtuanya, Zaid akhirya benar-benar berubah menjadi pribadi yang sangat baik.[*]

 



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokTuban TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

  • Saturday, 03 June 2023 22:00

    Netral di Era Keberpihakan

    Netral di Era Keberpihakan Dalam era dimana opini publik sering kali terbelah dan polarisasi politik semakin meningkat, menjadi tantangan tersendiri untuk tetap netral....

    read more

Lowongan Kerja & Iklan Hemat