Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Pasca musim penghujan, biasanya berbagai jenis tanaman tembakau milik petani banyak dijumpai di berbagai wilayah. Namun keadaan tersebut berbeda dengan musim olah tanah kemarau kali ini.
Para petani yang dulunya sering bercocok tembakau saat musim kemarau, kini tak lagi menanam bahan komoditas rokok itu. Hasil yang kurang memuaskan menjadikan petani tak lagi banyak menanam tembakau.
Memang, dari segi perawatan tembakau terbilang mudah. Tanaman hanya perlu siraman air yang cukup untuk tetap bertahan hidup dan berkembang di tengah panas.
"Kalau di sini, malah sedikit petani yang tanam tembakau. kebanyakan beralih tanam bawang merah," ujar Heri, petani asal Desa Grabagan, Kecamatan Grabagan, Jumat (25/5/2018).
Dia juga mengatakan, petani di sekitaran Grabagan yang menanam tembakau sering kecewa dengan harga tanaman yang saat panen bisa turun drastis.
"Repotnya begini. Kalau pas tanam, harga tembakau cukup menggiurkan. Tapi kalau pas lagi panen, harganya malah turun," imbuhnya kepada blokTuban.com.
Sementara itu di lokasi berbeda, Darno petani Desa Ngarum, Kecamatan Grabagan juga menuturkan hal serupa. Kendati hasil yang diperoleh saat panen tembakau kurang memuaskan, dia tetap menekuni usaha tersebut.
"Ya, meski hasil dan harga jual pas panen terbilang menurun, tapi tetap dijalani saja yang ada," ungkapnya. [feb/col]