Reporter: -
blokBojonegoro.com - Ada banyak faktor yang dipertimbangkan saat seseorang memilih pasangan.
Entah karena esamaan hobi atau kecocokan sifat. Ya, ada banyak hal yang mempengaruhinya.
Namun, berdasarkan survei terbaru dari sebuah aplikasi kencan bernama Plenty of Fish, hal terpenting yang dicari para lajang saat memilih jodoh adalah 'percakapan bermakna'.
Bagaimana pun juga, komunikasi adalah hal penting dari sebuah hubungan, bukan begitu?
Media massa mungkin membuat kita percaya bahwa penampilan seksi atau otot yang kekar mendekatkan kita pada figur jodoh dambaan.
Kendati demikian, semua orang pasti lebih memilih seseorang yang mampu menghadirkan percakapan bermakna sebagai pasangan hidup.
Survei yang melibatkan 2.000 para lajang tersebut menemukan, komunikasi yang baik dinilai lebih tinggi pengaruhnya, daripada ketertarikan fisik.
Bahkan, 58 persen responden menyebut tata bahasa yang buruk sebagai penyebab kegagalan terbesar.
Uniknya, faktor ini justru dianggap penyebab kegagalan tertinggi, bahkan melampaui masalah seks yang buruk.
Ketika sampai pada tahap awal berkencan, percakapan jelas menjadi hal penting.
Sebesar 60 persen responden mengatakan, mereka mempercayai datangnya cinta hanya dalam sekali obrolan.
Apalagi, sebesar 87 persen lainnya mengaku menemukan seseorang yang lebih menarik setelah percakapan yang menyenangkan.
Nah, jika percakapan adalah hal penting, jelas topik yang kita pilih untuk didiskusikan juga sangat penting.
Menurut survei, sebesar 51 responden menganggap topik pembicaraan seperti Presiden Donald Trump adalah topik yang membosankan.
Sementara itu, sebesar 20 persen mengaku bosan berbicara tentang diet, dan 18 persen lainnya merasa muak mendiskusikan tentang hal-hal yang bersifat perbandingan.
Misalnya, membandingkan antara kelezatan roti bakar alpukat atau bakar mentega.
Survei juga menemukan, ideologi politik sangat penting selama awal percakapan.
Buktinya, sebesar 59 persen responden menyatakan, mereka tidak akan memulai percakapan dengan pemilik profil yang mempromosikan ideologi politik berbeda darinya.
Bagaimana dengan kamu?
*Sumber: kompas.com