Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Daerah persawahan di Kecamatan Rengel, khususnya lahan pertanian milik warga yang berada dekat dengan Sungai Bengawan Solo kerap dihantui bencana banjir ketika musim penghujan tiba. Hal itu menjadi satu dari banyaknya faktor kegagalan panen tanaman padi para petani.
Namun, fakta tersendiri tentang ancaman gagal panen rupanya masih banyak dijumpai oleh petani, yakni hama tikus. Ya, hama tikus yang merupakan hama senior dari zaman dulu hingga sekarang, eksistensinya masih sangat tinggi untuk dimusuhi petani padi.
Seperti yang dituturkan oleh Sujarno, petani yang meiliki lahan di bumi Pekuwon-Rengel. Dirinya mengeluhkan betapa banyaknya tikus yang menyerbu dan merusah sawah-sawah milik warga.
"Hampir rata semua, di sini tikusnya parah," ungkapnya kepada blokTuban.com, Minggu (8/4/2018).
Dia juga mengatakan, bahwa banyak hama tikus yang meresahkan petani yang tak hanya di Pekuwon saja. Melainkan juga kawasan pertanian lainnya, seperti Desa Maibit, Bulurejo, hingga persawahan terdekat yang merupakan satu rumpun wilayah Rengel.
Pengakuan petani padi lainnya, Siti Thoyibah yang baru akan emulai masa tanam padi dengan mengolah lahan yang dimilikinya juga hampir sama.
Tentang tikus yang hampir tak bisa terbendung, Siti mengantisipasinya dengan memasang pagar jenis plastik yang mengitari pematang sawah.
"Ini sudah dua hari masang pagar penghalang, biar tikus gak masuk merusak tanaman. Selain hama Gurem, hama tikus juga banyak," katanya, usai merapikan pagar di sawahnya. [feb/ito]