KTNA Menilai Kenaikan Harga Beras Bebani Rakyat

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Tuban, Ali Imron menilai, naiknya harga beras di pasaran tidak menguntungkan petani, justru malah membebani rakyat. Sebab, kata dia, petani tidak diuntungkan lantaran saat ini bukan masa panen.

"Yang jelas kenaiakn beras saat ini sangat membebani rakyat. Petani pun tidak diuntungkan karena sat ini bukan musim panen," ujar Ali Imron melalui keterangan tertulisnya yang diterima blokTuban.com, Kamis (4/1/2018).

Di saat harga beras terus naik, menurut Imron, yang diuntungkan adalah tengkulak. Untuk itu pihaknya meminta pemerintah serius menekan harga beras dengan melakukan operasi pasar.

"Yang diuntungkan para tengkulak. Bila perlu pemerintah harus selalu oprasi pasar, untuk mengembalikan dan menstabilkan harga," tegas ketua KTNA terpilih periode 2017-2022 itu.

Ditambahkan Imron, saat ini tanaman padi petani di Tuban berusia antara 30 hari hingga 45 hari. Sedangkan rata-rata usia panen 100 sampai 110 hari setelah tanam (Hst). Pihaknya berharap harga gabah saat panen tetap stabil.

"Harapan kami minimal harga gabah Rp5.000 sampai R6.000 per kilogram saat panen nantinya," pungkasnya menandaskan. [rof/rom]