Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Wardji, laki-laki 47 tahun, warga Desa Tuwiri Wetan RT.03 RW.03 Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban meregang nyawa setelah motor yang kemudikannya menabrak tiang lampu di tepi jalan. Kecelakaan tunggal tersebut terjadi sekitar pukul 14.30 Wib di Jalan KH. Fatkhurahman Kaprawi, Desa Bogorejo, Merakurak Tuban, Kamis (28/12/2017).
"Korban meninggal dunia setelah motornya menabrak tiang lampu yang berada di pinggir jalan," terang Kanit Laka Satlantas Polres Tuban, IPTU Nungki Sambodo, Kamis sore.
Dijelaskan Nungki, begitu ia disapa, Wardji diduga mengemudikan mitor yang bernomor Polisi S-2249-E itu, dengan kecepatan tinggi. Ketika hendak belok ke kanan, atau arah barat ia tak mampu mengendalikan. Akibatnya motor mengalami selip, keluar dari badan jalan dan menabrak tiang lampu yang berdiri di depan SMP 4 Tuban itu.
Ditambahkan Nungki, dalam peristiwa nahas itu, Wardji tengah membonceng SLAMET (40) warga satu desa. Kondisi Slamet sendiri saat ini mengalami luka berat.
"Selain memakan korban, kerugian materi ditaksir sekitar Rp2 juta," pungkasnya. [rof/col]
blokTuban.com - Wardji, laki-laki 47 tahun, warga Desa Tuwiri Wetan RT.03 RW.03 Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban meregang nyawa setelah motor yang kemudikannya menabrak tiang lampu di tepi jalan. Kecelakaan tunggal tersebut terjadi sekitar pukul 14.30 Wib di Jalan KH. Fatkhurahman Kaprawi, Desa Bogorejo, Merakurak Tuban, Kamis (28/12/2017).
"Korban meninggal dunia setelah motornya menabrak tiang lampu yang berada di pinggir jalan," terang Kanit Laka Satlantas Polres Tuban, IPTU Nungki Sambodo, Kamis sore.
Dijelaskan Nungki, begitu ia disapa, Wardji diduga mengemudikan mitor yang bernomor Polisi S-2249-E itu, dengan kecepatan tinggi. Ketika hendak belok ke kanan, atau arah barat ia tak mampu mengendalikan. Akibatnya motor mengalami selip, keluar dari badan jalan dan menabrak tiang lampu yang berdiri di depan SMP 4 Tuban itu.
Ditambahkan Nungki, dalam peristiwa nahas itu, Wardji tengah membonceng SLAMET (40) warga satu desa. Kondisi Slamet sendiri saat ini mengalami luka berat.
"Selain memakan korban, kerugian materi ditaksir sekitar Rp2 juta," pungkasnya. [rof/col]