Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Menjelang Idul Adha arus kendaraan pengangkut hewan kurban yang keluar masuk Jawa Timur melewati jalur alternatif Jatirogo-Bojonegoro meningkat. Kendati begitu, semenjak awal Agustus hingga hari ini, Senin (28/8/2017) tak ada satu pun tercatat kendaraan pengangkut hewan yang masuk data check point (pos periksa/karantina) di gerbang pintu masuk Provinsi Jawa Timur (Jatim) itu.
Seharusnya, kegiatan check point di setiap pintu masuk wilayah, pemeriksaan bagi hewan ternak wajib dilakukan. Pemeriksaan terutama yang berkenaan dengan antisipasi terbawanya penyakit hewan menular pada masing-masing ternak sapi, kambing, domba, dan kerbau yang masuk maupun keluar Jatim.
"Menjelang Hari Raya Kurban tahun ini, tidak ada satu pun yang sadar mau melapor ke petugas check point," ujar Petugas Check point Dinas Peternakan Jawa Timur di Jatirogo, Mahendra kepada blokTuban.com, Senin (28/8/1017).
Seharusnya, meski pemeriksaan kesehatan hewan ternak telah dilakukan berulangkali sebelum dibawa keluar daerah, saat akan melewati batas wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota tujuan, ternak harus kembali diperiksa. Lantaran, terkadang kondisi kelelahan pada ternak dapat memicu kembali penyakit hewan menular.
Padahal pengaruh perjalanan kendaraan yang terlalu jauh serta stres dan kurangnya asupan pakan selama di jalan, dapat mengakibatkan munculnya penyakit. Tentu keadaan tersebut sangat berbahaya jika tidak diperketat.
“Kami sangat menyayangkan, baik peternak lokal maupun luar daerah yang masih bandel untuk melapor di chek point,” ungkapnya dengan nada kekecewaan.
Apabila ditemukan penyakit hewan, maka ternak itu tidak boleh keluar dari karantina atau harus dipotong ataupun dikembalikan ke peternak. Namun kenyataannya hal itu masih dianggap sepele bagi peternak maupun pengangkut hewan ternak sendiri. [rof/col]