Pengirim: Wito Widudu
blokTuban. com - Setelah sukses dengan program pembagian paket sembako kepada 40 keluarga miskin, pemuda Pongpongan yang tergabung dalam Komunitas Kami Peduli Layak mengembangkan program baru bertajuk "Jemput Pasien".
Koordinator Tim Kami Peduli, M.Arifin yang juga Ketua Kartar Desa Pongpongan mengatakan, program Jemput Pasien merupakan upaya untuk memfasilitasi pengobatan bagi pasien miskin yang tidak tertangani.
"Kami melihat banyak sekali warga miskin yang sakit namun tidak tertangani karena berbagai faktor, nah melalui Program Jemput Pasien ini," ujarnya.
Lebih lanjut, Arifin menegaskan bahwa program jemput pasien adalah bagian dari solusi layanan kesehatan bagi warga miskin. Arif mencontohkan, warga lanjut usia (Lansia) cukup kesulitan berangkat ke Puskesmas, apalagi yang tinggal sebatang kara.
"Meski memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS), namun tidak sedikit warga miskin yang enggan berobat lantaran tidak ada biaya transportasi dan akomodasi, terlebih bagi Lansia yang hidup sebatang kara. Karena itulah, Tim Kami Peduli melakukan model pengabdian jemput bola," imbuhnya.
Seperti yang dilakukan pada hari ini, Selasa (4/7/2017), Tim Kami Peduli memfasilitasi pemeriksaan 4 warga miskin di Pukesmas Temandang yang sebelumnya tidak mendapatkan penanganan. Hasilnya, setelah dilakukan pemeriksaan, 2 orang , Duraji (70) dan Satiyem (67) didiagnosa menderita penyakit katarak yang harus ditangani lebih lanjut. Sedangkan 2 orang lainnya masih menunggu hasil pemeriksaan rumah sakit.
Tim Kami Peduli yang lain, Dedi Wibowo yang juga Koordinator BARWATU, (Barisan Warga Koro Bersatu), didampingi Babinkamtibmas Desa Pongpongan, Bripka Eko Purnomo Y, serta Babinsa Desa Pongpongan, Serda Eko Rudianto, selaku Pembina dari Tim Kami Peduli menjelaskan, program ini akan terus diintensifkan serta menjadi indikator tentang kesehatan. Dari respons terhadap penanganan warga miskin yang sakit.
Dedi Wibowo juga menambahkan, strategi jemput bola efektif untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan warga. "Yang menarik adalah kemudian muncul semangat gotong-royong, kepedulian bagi masyarakat miskin," pungkasnya. [col]