Popularitas di Sekolah Ternyata Bisa Pengaruhi Kepribadian Kamu

Reporter: -

blokTuban.com - Masa SMA bisa menjadi masa-masa paling menyenangkan dalam hidup, sekaligus jadi momen paling menyengsarakan yang bisa menghantui kamu hingga tua nanti.

Banyak yang bilang, masa SMA merupakan masa-masa paling indah. Mungkin kalimat klise di atas memang benar adanya, namun hal tersebut tentunya tak berlaku bagi semua orang.

Masa remaja akan terasa indah jika kamu masuk dalam jejeran murid populer, berprestasi, punya banyak teman, dan tak pernah memiliki masalah serius saat bersekolah. Namun, hal sebaliknya akan kamu rasakan jika pernah terbentur kasus bullying.

Tahukah kamu bahwa tingkat popularitas yang kamu miliki selama duduk di bangku sekolah ternyata memengaruhi kemampuan kamu untuk beradaptasi semasa kuliah?

Mitch Prinstein, penulis buku POPULAR: The Power of Likeability in a Status-Obsessed World, mengatakan bahwa otak manusia sejatinya terbentuk berdasarkan seberapa populernya kamu semasa remaja.

Hal ini dikarenakan otak kamu mengalami tahap perkembangan paling signifikan saat puber. Karena pada masa krusial ini, otak mulai berhenti berpikir layaknya anak-anak dan mulai waspada soal apa yang orang lain pikirkan tentang kamu.

Memori atau kenangan yang kamu alami semasa remaja akan membentuk pola perilaku serta cara kamu memandang segala sesuatunya. Dalam dunia psikologi, hal ini disebut dengan Social Information Processing atau pemrosesan informasi sosial.

"Pengalaman yang kita alami pada tahun-tahun kritis tersebut memiliki potensi untuk memengaruhi otak seumur hidup, yang membuat pengalaman ini jadi punya kekuatan luar biasa," papar Mitch seperti dilansir Metro.

Dalam kehidupan sehari-hari, Mitch memberi contoh sederhana. Ia mencontohkan respon yang kamu tunjukkan ketika orang lain menabrak kamu secara tak sengaja. Menurutnya, kamu bisa bereaksi dengan dua cara: akan ikut meminta maaf atau justru merasa kesal dan mengomeli orang tersebut.

Respon otomatis tersebut, kata Mitch, merupakan hasil dari pengalaman yang kamu alami pada masa remaja. Bisa dikatakan, ini juga mempengaruhi cara kamu dalam menyelesaikan masalah.

*Sumber: kumparan.com