Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus menjalin keakraban dengan masyarakat di wilayah operasi hulu migas. Hal itu dibuktikan SKK Migas perwakilan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) menggelar buka bersama yang dikemas dengan kegiatan peduli, santunan yatim piatu di pendopo Krido Manunggal, Kabupaten Tuban, Jumat (9/6/2017).
Kegiatan tersebut merupakan agenda rutin SKK Migas setiap tahunnya. Pada acara tersebut, SKK Migas juga melibatkan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang beroperasi di wilayah Kabupaten Tuban. Mereka adalah Pertamina, Pertamina EP, ExxonMobil, Krisenergy, dan JOB/PPEJ.
Selain itu, dalam kegiatan yang difasilitasi Yayasan Sedulur Pena tersebut menghadirkan sejumlah pejabat Forkopimda dan sejumlah tokoh masyarakat. Kegiatan yang diawali dengan seni tongklek dan ceramah agama tersebut lengkap dengan santunan terhadap 100 anak yatim dan buka puasa bersama.
Orang tua yatim, Tatik (44) tampak sumringah dengan senyum di bibirnya atas santunan yang diterimakan padanya. Ibu yatim asal Merakurak itu mengaku bersyukur, sebab saat ini bertepatan dengan putrinya yang naik kelas enam.
"Terima kasih SKK Migas dan KKKS atas bantuannya, semoga ke depan tambah lancar usaha hulu migas di Tuban," ucap wanita berhijab itu, usai makan buka bersama.
Hal senada juga keluar dari mulut pengasuh yatim piatu Purwahyuni (52). Ia menyatakan rasa terima kasihnya dan akan memanfaatkan sebaik-baiknya harta anak yatim yang dititipkan padanya. Wanita yang tak lagi muda itu, juga mendoakan semua perusahaan Migas yang beroperasi di Bumi Wali, sebutan kota Tuban, semakin maju dan tambah peduli.
"Ke depan usaha Migasnya semoga tambah berkembang, santunan yatim piatuanya juga bisa diharapkan setiap lebaran," terangnya dengan raut muka gembiranya.
Sementara, satu di antara ratusan yatim, Farel (11) menceritakan, dirinya berterima kasih atas pemberian alat tulis dan uang saku yang diberikan SKK Migas dan KKKS. Raut muka siswa kelas 4 SDI Addzikri Tuwiri Wetan itu tampak riang dengan menggendong tas punggung baru yang berisi buku, pensil, bolpoin, penghapus, tempat alat tulis, dan penggaris.
"Senang dapat alat tulis dan tas, uangnya bisa buat bayar sekolah. Kalau besar pingin seperti bapak-bapak pekerja migas," tukas anak yatim piatu sejak 2008 itu. [rof/col]
Santuni Ratusan Yatim, Bukti Peduli Perusahaan Hulu Migas
5 Comments
1.230x view