Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Ratusan pekerja dari Kerja Sama Operasi (KSO) Pertamina EP, PT Geo Cepu Indonesia (GCI) kembali duduki kantor Distrik Satu Kawengan, di Desa Banyuurip, Kecamatan Senori, Tuban, Jawa Timur, Kamis hingga Jum'at (4-5/5/2017).
Aksi yang dimulai pukul 13.00 WIB, Kamis kemarin, solidaritas pekerja dalam organisasi Serikat Pekerja Kontrak Pertamina (SPKP) di industri minyak dan gas (Migas) itu menuntut PT GCI agar tidak melakukan pemecatan driver secara sepihak.
"Selama ini buruh di buat bingung oleh perusahaan GCI," ujar ketua basis Distrik Satu Kawengan, Hariyanto, kepada blokTuban.com di lokasi aksi, Jum'at (5/5/2017).
Menurut pria yang juga anggota Federasi Serikat Buruh (FSB) Migas menandaskan, karyawan resah terkait keberlangsungan kerja. Sebab managemen PT GCI memecat buruh, karena kepentingan perusahaan semata.
"Secara logika tidak masuk akal, PT GCI menghentikan driver tetapi juga mengangkat driver baru," tegas dia.
Lanjut dia, ironisnya, yang di putus hubungan kerjanya (PHK) 28 orang, namun pekerja baru 30 orang. Harapannya ke depan bisa kerja seperti semula dan hak-haknya terpenuhi.
"Jika memang perusahaan bijak dan mensejahterakan rakayat, untuk driver yang di PHK bisa diplot ke bagian lain yang memang lagi kosong. Kami tahu bagian lain ada yang kosong," ucapnya dengan geram. [rof/ito]