Reporter: Edy Purnomo
blokTuban.com - Marsuti dan Tasmin, pasangan petani di Desa Suwalan, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, masih merasakan trauma setelah baku tembak antara 6 orang terduga teroris dengan petugas kepolisian di ladang jagung miliknya.
Dua orang ini juga yang bisa dibilang berjasa, karena langsung melapor ke petugas kepolisian setelah melihat ada sejumlah pria mencurigakan bersembunyi di ladang jagung.
"Begitu ketahuan polisi diminta menyerah, orang itu malah nyander (menyerang) polisi, " kata Tasmin, bercerita di hadapan Kapolres Tuban, AKBP Fadly Samad dan awak media di rumahnya di Desa Suwalan.
Kejadian itu masih membekas di ingatan dua Pasutri itu. Mereka masih merasa ketakutan setiap mengingat peristiwa berdarah di ladang jagungnya.
Kapolres Tuban, AKBP Fadly Samad, mengatakan petugas akan memberi pendampingan kepada korban. "Itu sudah menjadi pesan Kapolda, karena biasanya setelah kejadian korban merasa trauma dan meninggalkan kerugian," kata Fadly.
Polisi melakukan pengobatan trauma secara fisik, yakni dengan menyerahkan sejumlah bantuan berupa pupuk, bibit, dan uang ganti rugi. Selain itu, mereka berdua juga akan didampingi oleh petugas untuk menghilangkan rasa trauma.
"Ada psikolog juga yang akan kami siapkan buat mengobati trauma," jelas Fadly.
Dia juga berpesan masyarakat kembali beraktivitas dengan tenang. Namun tetap waspada apabila melihat keberadaan orang asing di sekelilingnya.[oel/ito]