Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com - Niga Sidarta, pria asal Dusun Gunungtriman, Desa Montongsekar, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban sudah sejak 2004 lalu bergelut dengan tanaman hias, atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan bonsai.
Awalnya, selain karena hobi, Niga sapaan akrabnya adalah seorang yang menyukai seni. Ia mengatakan, berawal dari hobi dan berbekal dengan kesenian itu, ia mulai belajar membudidayakan tanaman hias atau bonsai secara otodidak.
"Dulu awalnya, selain membeli dari pendongkel, saya juga mencari bakal bonsai sendiri dan saya potong-potong," kata Niga kepada blokTuban.com, Sabtu (4/3/2017).
Menurutnya, tak mudah untuk menjadi pembudidaya sekaligus penggemar bonsai. Selain membutuhkan ketelatenan dan ketekunan, pembudidaya juga harus punya rasa kesabaran yang tinggi.
Selama ini, ia tak malu bertanya, dari hasil shering sesama penghobi yang lain atau di dalam sebuah komunitas, ia mendapatkan ilmu serta cara-cara sekaligus tahapan-tahapan membuat bonsai yang layak atau memiliki nilai.
Dari situ teori didapat, dan diterapkan selama hampir 12 tahun ini. Di pelataran rumahnya terdapat ratusan jenis pohon diantaranya Serut, Mustam, Kemuning lokal, Arabika dan Bringin serta masih banyak yang lain.
Ia mengaku, sampai saat ini tidak fokus untuk menjual melainkan untuk budidaya. Namun bonsai-bonsai miliknya yang pernah diikutkan dalam kontes tersebut pernah ditawar hingga jutaan rupiah.
"Sering bonsai saya ditawar seseorang, namun terkadang saya sendiri tidak minat untuk menjualnya," tandas Niga. [hud/rom]
Otodidak, Geluti Budidaya Bonsai Sejak 12 Tahun Silam
5 Comments
1.230x view