Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Banyaknya aksi penambangan ilegal dikawasan pegunungan kapur dan banjir di wilayah Kecamatan Rengel menimbulkan keresahan.
Salah seorang pegiat lingkungan sekaligus Pembina Yayasan Pecinta Alam Acarina Indonesia (YPPAI), M Ali Baharudin mengatakan penyelamatan hutan dan gunung di Rengel harus segera dilakukan. Karena kalau tidak segera diambil tindakan nyata maka top soil atau lapisan yang terletak hingga kedalaman 30 cm di wilayah pegunungan kapur akan habis terbawa erosi.
"Bisa jadi 20 sampai dengan 50 tahun yang akan datang pegunungan kapur utara Rengel sudah tidak bisa ditanami lagi," kata Ali kepada blokTuban.com, Rabu (1/3/2017).
Sebab itu, dalam memperingati hari bumi 22 April mendatang, YPAAI bersama Dandim 0811 tuban, KPH Tidak dan Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) akan menanam 13.000 bibit pohon di pegunungan kapur yang terbentang di atas Rengel tepatnya di petak lahan 86 dan 87 seluas 13,3 hektare.
Ia mengatakan, Rengel seringkali dilanda banjir besar, baik yang daerah kawasan selatan mencakup 6 desa mulai Sawahan, Karangtinoto, Ngadirejo, Kanorejo, Tambakrejo, dan Sumberejo. Dilain banjir besar sering juga Rengel dilanda banjir bandang yang turun dari pegunungan kapur utara.
"Liat aja air yang turun dari pegunungan warnanya coklat dan penuh lumpur serta kerikil, artinya lahan kita sudah kritis dan daya serap airnya juga berkurang karena rusaknya permukaan karena gundul dan aktifitas penambangan," tambahnya.[dwi/ito]