Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Pengelola air minum di pedesaan dinilai masih lemah dalam bidang manajemen. Rata-rata Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum dan Sanitasi (HIPPAMS) di pedesaan belum maksimal dalam segi administrasi, keuangan dan hal yang menyangkut pengelolaan air minum lainnya.
Ketua Asosiasi Hippams Ronggolawe (Asparow) Kabupaten Tuban, M Sulton, mengatakan perlu dilakukan identifikasi HIPPAMS di Tuban. Sebab, Pemerintah Kabupaten Tuban dalam hal ini Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) perlu merumuskan permasalahan yang ada di lapangan.
"Rata-rata (HIPPAMS, red) belum maksimal lantaran debit atau kapasitas air dengan jumlah KK satu desa belum sepadan. Atau, sarana seperti tandon dan jaringan HIPPAMS rusak dan sebagainya," kata Sulton, Rabu (1/3/2017).
Sementara itu, Kepala Bidang Air Minum, Sanitasi dan Drainase Dinas PRKP Kabupaten Tuban, Lilik Subiyanto menjelaskan, pihaknya terus menjalin komunikasi aktif dengan HIPPAMS. Terlebih, kali ini ia berada di bidang yang lebih spesifik dan lebih fokus.
"HIPPAMS menjadi ujung tombak kesuksesan program-program penyediaan air bersih di setiap desa di Kabupaten Tuban dan sebagai organisasi perangkat daerah baru, kami pasti akan bekerja dengan baik," jelasnya dalam kegiatan Pembinaan Kelembagaan HIPPAMS.[dwi/col]
Manajemen HIPPAMS di Pedesaan Dinilai Lemah
5 Comments
1.230x view