Sangkar Ayam Pengganti Rambu Tengkorak

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Bagi pengguna jalan, melewati jalan yang mulus dan tidak berlubang merupakan sebuah misi tanpa rintangan. Akan tetapi seiring waktu dan perubahan cuaca, tak pelak jalan pun mengalami penurunan kualitas yang memunculkan lubangan atau rintangan.

Secara aturan dan tuntutan, pengelola jalur kendaraan tersebut sudah ada petugasnya. Tapi ada saja kendala sehingga jalanan pun dibiarkan terlantar seolah tak berbahaya yang bisa mengancam nyawa.

Tidak ingin ada korban berjatuhan adanya kerusakan jalan, Yaknah ibu 40 tahun berinisiatif memberi rambu akan bahaya. Dia pun tak kuasa membeli besi bercat kuning dan bergambar tengkorak. Sehingga membuatnya mengorbankan sangkar ayamnya untuk mencegah nyawa melayang di jalan berlubang.

"Nek ora dikei ngene podo ugal-ugalan, wedine nyemplung kali (Kalau tidak dikasih begini orang kebut-kebutan, bisa-bisa tercebur di sungai)," jelas Yaknah ibu yang tinggal di areal persawahan Desa Sendang itu.

Yaknah tinggal di Desa Sendang, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban. Ia tinggal bersama keluarga kecilnya jauh dari hingar bingar keramaian kota. Suara nyanyian jangkrik, alunan lagu katak jadi musik penghantar tidur. Rumah yaknah tepat di samping aliran sungai dari Desa Medalem. Di depan rumah kiri kanan diapit hamparan sawah petani.

Hidupnya yang sederhana, ternyata memilki hati yang mulia. Peduli sesama tanpa mengharap imbalan jasa apa-apa. Sehari-hari suaminya bekerja sebagai tambal ban. Penghasilan tidak seberapa tapi mereka hidup bahagia.

Di dalam tampilannya yang sederhana, Yaknah masih sempat memikirkan nasib orang lain yang melewati jalan depan rumahnya. Jalan tersebut di mata yaknah sangatlah berguna bagi para petani maupun warga yang hendak ke Desa Sendang atau sebaliknya, ke Desa Medalem.

Jalan yang berada di atas dua sungai tersebut longsor sekitar tiga bulan lamanya. Melihat kondisinya dan minim penanganan petugas ia berusaha sebisa dirinya. Ia pun memberi rambu-rambu keselamatan untuk pengengguna jalan.

"Wingi yo wis ono sing niliki, tapi difoto tok mas, ora didandani (Kemarin sempat ditinjau dan hanya difoto tidak dibetulkan)," Yaknah menuturkan sambil meletakkan sangkar ayamnya.

Kata Yaknah sambil senyum, ia berharap semoga ada manfaatnya. Tidak ada lagi korban longsornya tanah dan jembatan tanpa pembatas itu.[rof/ito]