Reporter: -
blokTuban.com - Hidup sehat sangat mudah, bukan? Delapan jam tidur, olahraga selama satu jam sehari setidaknya lima hari seminggu dan menghindari makanan olahan.
Tapi, pada kenyataannya, tidak semudah itu menjalankannya. Tak jarang ada kontradiksi antara cukup tidur dan olahraga.
Pekerjaan kantor, urusan keluarga, hubungan dengan suami atau kekasih, waktu bersosialisasi dengan teman-teman dan lain sebagainya, membuat syarat cukup tidur dan rutin berolahraga tampak mustahil.
Tak jarang kita harus memilih antara meneruskan tidur agar kuota tidur yang sehat terpenuhi, atau memaksa bangun untuk berolahraga. Di antara dua pilihan tersebut, mana yang harus didahulukan, menurut ilmu kesehatan?
Ternyata, ilmu pengetahuan pun tidak memiliki jawaban yang tegas. "Tidur dan olahraga, keduanya adalah faktor utama penentu kesehatan fisik dan mental," kata Kelly Glazer Baron, Ph.D., seorang psikolog klinis dan peneliti tidur di Feinberg School of Medicine di Northwestern University.
Penelitiannya menemukan, bahwa tidur setidaknya tujuh jam sehari benar-benar dapat membantu Anda bekerja dan berolahraga dengan lebih maksimal di hari berikutnya.
Orang-orang dengan insomnia yang berlatih aerobik dengan teratur, mengalami peningkaan kualitas tidur dan merasa kurang lelah di siang hari, menurut studi lain dari Northwestern University.
Mengingat beberapa studi menunjukkan hubungan langsung antara tidur dan olahraga, nampaknya Anda tetap harus berusaha keras menyeimbangkan keduanya, kata Shannon Fable, direktur program latihan di Anytime Fitness.
"Jika itu tidak mungkin, cobalah untuk hanya mengorbankan tidur dua sampai tiga hari selama seminggu untuk berolahraga pagi. Di hari-hari lain, silakan tidur lebih lama."
Jika Anda bisa tidur tujuh hingga delapan jam dalam semalam maka tak ada alasan untuk tidak berolahraga, kata Fable. Tujuh sampai sembilan jam tidur adalah kuota tidur yang sehat bagi orang dewasa, menurut National Sleep Foundation.
Jika Anda tidur kurang dari enam jam hampir setiap malam, ini saatnya untuk memikirkan kembali jadwal Anda, saran Baron.
Lihat di mana Anda bisa lebih efisien dalam soal waktu. Misalnya, tidur 15 menit lebih awal atau mengurangi 10 menit rutinitas pagi Anda untuk mendapatkan waktu tidur sedikit lebih lama.
Jika Anda bukan tipe bangun pagi, pertimbangkan untuk mencuri separuh waktu istirahat makan siang atau setelah waktu kerja untuk berolahraga.
Jika waktu Anda benar-benar sempit, berolahragalah setidaknya 40 menit dengan intensitas moderat tiga kali perminggu. Ini dapat menurunkan risiko serangan jantung dan stroke, kata American Heart Association.
Jika Anda sakit, Anda harus mendahulukan tidur dan libur berolahraga. Bagaimanapun, latihan yang terlalu dipaksa atau berlebihan, dapat menyebabkan penurunan kualitas dan durasi tidur, kata Baron.
Sumber: http://health.kompas.com/read/2016/12/27/164825223/meneruskan.tidur.atau.berolahraga.mana.lebih.penting.
Meneruskan Tidur atau Berolahraga, Mana Lebih Penting?
5 Comments
1.230x view