Reporter: Edy Purnomo
blokTuban.com - Pasar burung yang disediakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban di kawasan pasar hewan di Jalan Hos Cokroaminoto, nyaris tidak berpenghuni alias nganggur. Sudah tidak lagi terdengar ramainya kicauan burung di kompleks bangunan yang menelan anggaran sebesar Rp480 juta, dan baru diresmikan kurang dari setahun yang lalu.
Bangunan yang mulai kosong itu, sebenarnya diperuntukan buat relokasi pedagang burung dari lokasi lama, yakni di belakang Pasar Baru Tuban. Sekarang, tampaknya mereka lebih memilih lokasi lama lagi buat mengais rejeki.
Pak Mad, contoh pedagang burung yang enggan menempati lokasi itu lagi. "Di sana sepi, tidak ada pembeli karena lokasinya ruwet dan tidak strategis," katanya beralasan memilih kembali lokasi Pasar Baru Tuban, Sabtu (10/9/2016).
Pedagang lain menyebut, lokasi tidak strategis lantaran satu kompleks dengan pasar sapi Tuban. Suasana pasar menjadi tidak kondusif terutama di hari minggu, dimana pedagang sapi beserta ternaknya juga ramai-ramai datang ke lokasi itu buat bertransaksi.
"Burung rusak (stres) kalau terlalu ramai seperti di pasar sapi," katanya.
Kepala Dinas Perekonomian dan Pariwisata (Disperpar) Tuban, Farid Achmadi menjelaskan, instansinya akan melakukan pengecekan ke lokasi. Guna mengetahui alasan apa yang mendasari pedagang burung enggan menempati pasar yang disediakan pemerintah.
"Saya juga baru tahu dari teman-teman (media), nanti akan kita kroscek," tandasnya. [pur/rom]
Tak Strategis, Pasar Burung Rp480 Juta 'Nganggur'
5 Comments
1.230x view