Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Pihak Puskesmas Bangilan mengimbau masyarakat di kecamatan tersebut, tidak perlu khawatir atas pemberitaan vaksin palsu yang beredar akhir-akhir ini.
Telah ramai diberitakan sebelumnya, bahwa Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI menangkap sepuluh tersangka pelaku peredaran vaksin palsu sekaligus pelaku pembuatnya.
"Ditemukannya vaksin palsu tentunya membuat para orangtua khawatir saat sang anak harus mendapat imunisasi," ungkap Plt. Kepala Puskesmas Bangilan, drg. Rissa Wahyuningsih.
Ia menegaskan, lebih berbahaya lagi jika anak-anak tidak divaksinasi, karena itu sangat penting. "Jangan sampai gara-gara begini, orangtua khawatir berlebihan, hingga anaknya tidak divaksinasi. Itu bisa lebih bahaya lagi karena manfaat vaksin jauh melebihi risikonya," tandasnya.
Seperti halnya yang disampaikan Kementerian Kesehatan RI, Jika anak mendapatkan imunisasi di posyandu, puskesmas, dan rumah sakit pemerintah, vaksin tersebut dijamin asli manfaat dan keamanannya.
"Untuk meminimalkan risiko mendapat vaksin palsu, sebaiknya imunisasi di tempat yang memang sudah ditunjuk secara resmi oleh pemerintah, seperti puskesmas atau rumah sakit besar. Hindari dulu vaksinasi di klinik-klinik kecil," pungkasnya.
Vaksin yang juga dijamin keasliannya ialah vaksin yang diberikan dalam program Imunisasi Dasar Lengkap. Dalam program tersebut, anak diberikan vaksin hepatitis B, DPT, campak, dan BCG. Vaksin berasal dari pemerintah yang didistribusikan ke dinas kesehatan hingga fasilitas pelayanan kesehatan.[rof/ito]