Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com - Masuknya islam di pulau Jawa, tidak terlepas dari peranan waliyullah (Kekasih Allah) yang cara dakwahnya dalam menyebarkan agama islam dengan halus serta tidak menghilangkan budaya dan tradisi jawa sehingga mudah diterima oleh masyarakat.
Di pelosok Kabupaten Tuban peyebar agama islam bukan hanya dibawa oleh para pedagang dari negara timur tengah atau Arab. Namun seorang pejabat di Tuban pun juga ikut andil dalam menyiarkan agama islam di Kabupaten Tuban.
Seperti halnya Bupati Tuban Ke-7 yang bernama Syeikh Abdurrohman (Tumenggung Raden Haryo Tedjo) ia adalah sosok pendakwah atau penyiar agama islam di Kabupaten Tuban khususnya di Desa Dagangan, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban. Selain itu, dia juga merupakan bupati pertama yang beragama islam di Bumi Wali.
"Setelah selama kurang lebih 42 tahun menjabat sebagai Adipati di Kadipaten Tuban, lalu Tumenggung Raden Haryo Tedjo tinggal dan
menyiarkan agama islam di Desa Dagangan," terang Juru Kunci makam Haryo Tedjo Samani Bin Mardam kepada blokTuban.com.
Saat Tumenggung Raden Haryo Tedjo menjabat sebagai Adipati Tuban, kala itu pendopo atau keraton Tuban masih berada di Desa Prunggahan Kulon, sehingga sebelum lengser dan melakukan dakwah di Desa Dagangan, Bupati Ke-7 Kabupaten Tuban tersebut bertempat tinggal di Desa Prunggahan.
Juru Kunci menambahkan sebelum dipimpin oleh Tumenggung Raden Haryo Tedjo Kadipaten Tuban dipimpin oleh Raden Haryo Dikoro yang tidak lain adalah mertua Tumenggung Raden Haryo Tedjo, lanjut Juru Kunci makam, Haryo Tedjo mempunyai anak perempuan yang bernama Dewi Candra Wati istri Raden Rahmad (Sunan Ampel).
"Sunan Ampel adalah menantu dari Tumenggung Raden Haryo Tedjo," kata Juru Kunci Ke-7 tersebut.
Kedatanganya di Desa Dagangan ini selain bertujuan untuk menyendiri atau nyepi, Bupati Tuban Ke-7 tersebut juga menyiarkan agama islam
hingga akhir hayatnya. Sehingga makam dan peninggalan-peninggalan semasa hidupnya berada di Desa Dagangan, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban.[hud/ito]