Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Cuaca buruk di wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur beberapa bulan lalu mengakibatkan hasil panen bawang merah menurun drastis. Tidak sedikit juga para petani bawang yang mengalami kerugian.
Salah seorang petani bawang merah di Kecamatan Montong, Sunoto (66), mengaku curah hujan yang tinggi mengakibatkan lahan pertanian bawang mengalami kerusakan sehingga petani tidak bisa memanen seperti biasanya.
"Tanaman bawang tahun ini terkendala karena ulat. Selain itu daunnya keriting, apabila terkena hujan timbul jamur dan daunnya busuk," ucapnya, Kamis (23/6/2016)
Dikatakannya, kondisi semacam ini mengakibatkan gagal panen sering terjadi pada musim hujan. Pada tahun ini penurunannya sampai 50 persen.
"Kami hanya mampu mendapatkan 2,5 ton dari lahan 1/2 hektare. Mengacu pada musim tanam tahun lalu kami mampu memanen 5 ton bawang merah," imbuhnya.
Menurutnya, penurunan produksi bawang merah hingga 50 persen memicu penurunan penghasilan para petani. "Ketika panen di sawah harga jualnya 16 ribu perkilogram, padahal biaya tanam sampai panen cukup tinggi, kalau dihitung kami merugi," tuturnya.
Terpisah, buruh tani asal Montong, Darsi (65) mengungkapkan, dalam bekerja mengupas daun kering bawang merah, dirinya digaji Rp45.000 perhari. Sedangkan untuk buruh tani yang laki-laki Rp50.000 perhari.
"Sudah satu minggu saya ikut bekerja untuk memanen bawang merah," kata wanita yang sudah lama ikut di sawah pemilik bawang merah tersebut.
Sentra lahan pertanian bawang di Montong merupakan wilayah penghasil bawang merah, cabai dan komuditas lain di wilayah kabupaten Tuban.[rof/col]