Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com - Terlihat di tepi jalan raya Montong-Singgahan seorang perempuan yang sedang berjalan dengan menahan beratnya kayu dan rumput di atas punggungnya, Minggu (7/2/2016).
Tepat di jalan yang berada di tengah-tengah hutan lindung Krawak, Desa Guwoterus, Kecamatan Montong, Waginem warga Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan berjalan pelan sendirian seraya memanggul dua sak yang berisi rumput dan kayu.
Perempuan yang lahir pada tahun 1972 tersebut, keseharianya mencari rumput untuk makan hewan ternaknya. Biasanya, saat ada penebangan hutan yang dilakukan oleh Perhutani, ibu dua anak ini turut serta warga sekitar mengambil pecahan kayu yang kecil dan tidak terpakai.
"Setiap hari mengambil rumput untuk ternak, namun apabila perhutani menebang hutan sisanya saya ambil buat masak di rumah," terang Waginem saat beristirahat.
Untuk menuju ke tempat penebangan hutan dan lahan mencari rumput, perempuan 43 tahun itu harus menempuh jarak hingga kurang lebih tiga kilometer dengan berjalan kaki. Meski harus berpeluh untuk berjalan kaki melewati hutan yang
begitu rimbun, hal itu tak membuatnya berputus asa.
Dengan peralatan arit yang berada ditangan kanan dan topi yang terbuat dari bambu yang saat ditemui dihutan sedang tidak dipakai di kepala, melainkan dipakai untuk mengipasi wajahnya yang penuh dengan keringat.
Menurut Waginem, Suaminya Pasikin setiap hari bekerja keliling hutan untuk mencari kroto. Penghasilan yang diperoleh setiap harinya tidak menentu.
"Suami saya bekerja mencari kroto, untuk mencari rumput buat ternak sekarang saya yang melakukanya," ungkapnya.
Saat ini, selain menggantungkan diri dengan hasil penjualan kroto, keluarga Waginem merawat ternak satu sapi milik orang. "Kami hanya merawat dengan sistem upah anak," tutup Waginem. [hud/col]