Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Ditengarai karena karyawan di minyak dan gas bumi (Migas) Mudi, Blok Tuban, yang dioperatori Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB P-PEJ) tetap masuk saat coblosan kemarin, membuat kedatangan pemilih minim. Terbukti, mereka yang tidak hadir atau biasa dijuluki golput mencapai 51,28 persen.
Data yang dihimpun blokTuban.com menyebutkan, Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban yang juga merupakan Ring 1 Migas Mudi, ada 2.783 orang, dengan rincian 1.408 pemilih perempuan dan 1.375 laki-laki. Dari jumlah tersebut yang datang hanya 1.356 atau 48,72 persen dan tidak hadir ada 51,28 persen, setara 1.427 pemilih
"Memang benar, angka partisipasi masih kalah dengan yang tidak hadir ke Tempat Pemungutan Suara (TPS)," kata Ketua Panita Pemungutan Suara (PPS) Desa Rahayu, Ahmad Kenedi.
Ditambahkan, jika salah satu faktor kemungkinan besar karena warga banyak juga yang bekerja di JOB P-PEJ dan posisinya tidak libur. Walaupun tampak saat istirahat pulang dan ada yang menggunakan hak pilihnya. "Jelas ini tidak sesuai target yang di atas 70% kehadiran pemilih," tegasnya.
Hal senada disampaikan Kepala Desa Rahayu, Sukirno. Menurutnya, pekerja di JOB P-PEJ yang masih masuk tetap berpengaruh pada pemilihan. Hal itu diperparah dengan warga yang sepertinya malas datang ke TPS, walaupun berbagai cara dilakukan oleh pihak terkait utuk melakukan sosialisasi.
"Biasanya saat istirahat pulang dan memberikan suara ke TPS. Target awal memang seperti Pileg dulu yang 89%," lanjutnya. Sementara itu pejabat terkait di JOB P-PEJ belum berhasil dikonfirmasi. [dwi/mad]