Reporter: Edy Purnomo
blokTuban.com - Sekitar 20 warga Desa Gaji, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, yang melakukan aksi boikot Pilkada membakar surat C6, atau undangan pencoblosan milik mereka.
Meski hanya 20 orang, tetapi mayoritas semuanya adalah kepala keluarga sehingga warga juga membawa juga C6 milik keluarga dan C6 milik teman-teman mereka yang mempunyai masalah sama. Lantaran tidak semua warga bisa ikut aksi boikot Pilkada ini.
Hal ini diakui Tasmani (50), warga Desa Gaji. Sebagai Kepala Keluarga (KK) dia membawa serta 4 C6 milik istri dan anak-anaknya.
"Saya bawa 4, jadi saya mewakili keluarga membakar surat undangan mencoblos ini," terang Tasmani sambil menunjukkan C6 yang akan dia bakar.
Senada, warga Gaji lain, Joyo, juga mengungkapkan hal yang sama. Dia mengatakan membawa serta sekitar 5 surat C6 milik keluarganya.
"Sama Mas, mau dibakar juga. Ini milik keluarga saya," terang Joyo dengan bahasa Jawa.
Warga lain, Haji Rasam, tidak hanya membawa C6 milik keluarga. Tetapi juga milik teman atau rekan dia yang menggarap tanah dan sekarang sengketa dengan PT Semen Indonesia, Tbk.
"Kalau saya total bawa 10 surat, karena milik keluarga saya 6 dan milik teman yang kerja ada 4 surat," terang Rastam.
Diketahui, warga Desa Gaji, memboikot Pilkada 9 Desember hari ini. Lantaran jengkel kasus sengketa tanah mereka dengan PT Semen Indonesia sejak 2003 lalu tak kunjung diselesaikan. [pur/ito]