Kemarau Panjang, Pemandian Bektiharjo Jadi Tempat Mencuci

Reporter: Edy Purnomo

blokTuban.com - Musim kemarau panjang menyebabkan mayoritas sumber mata air mengering. Salah satunya sumber mata air yang ada di desa-desa di Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.

Akibatnya, warga terpaksa mencari alternatif lain untuk mencukupi kebutuhan air. Mulai dari kebutuhan minum, memasak, sampai mandi dan mencuci.

"Salah satu tempat jujugan warga mencari air di sekitar Semanding ini ya di Pemandian Bektiharjo," kata salah satu pedagang di Pemandian Bektiharjo, Untung (44), kepada blokTuban.com.

Hasil pantauan blokTuban.com, aktivitas berbeda tampak terlihat di salah satu destinasi wisata ini. Sekitar lokasi wisata air tidak hanya dipenuhi wisatawan, tetapi juga dipenuhi warga yang sedang asyik mandi atau pun mencuci secara berkelompok. Hal ini dilakukan, karena sungai-sungai banyak yang mengering, hanya di sekitar Bektiharjo yang air masih jernih dan melimpah.

"Biasanya warga ramai mencuci ketika hari-hari biasa atau Sabtu, karena kalau Minggu kan banyak wisatawan juga," lanjut Untung.

Pencuci baju yang kebanyakan perempuan ini, berkelompok di sepanjang aliran sungai di luar pagar pembatas pemandian. Hanya saja, aktivitasnya bisa dilihat dengan jelas dari area dalam lokasi wisata.

"Sama sekali tidak ada air di sumur, jadi mandi dan mencuci terpaksa ke sini," kata Nitah (33), salah satu warga yang terpaksa menempuh jarak lebih dari 5 kilometer menuju lokasi wisata.

Mereka berasal dari sejumlah pedukuhan di Desa Bektiharjo yang berada di wilayah pegunungan. Seperti dari Dukuk Secang, Dukuh Mendut, Dukuh Medokan, Dukuh Golampes, dan juga dari Bogor.

"Kalau nanti sudah hujan, tidak mungkin kita ke sini karena di sana juga ada air," terang warga lain, Lastri yang juga ada di lokasi yang sama. [pur/col]