Sri Widodo (50), pemilik rumah produksi Batik Gedog Dodot Iro di Desa Margomulyo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban mengungkapkan omzetnya terjun bebas selama masa pandemi Covid-19.
Pertamina EP Asset 4 Cepu Field telah kembali mengoperasikan fasilitas Central Processing Plant (CPP) Gundih pada Selasa, 29 September 2020. Pengoperasian CPP Gundih ini sebagai bagian untuk memenuhi target produksi di triwulan keempat tahun 2020.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) bekerjasama dengan Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro), Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban, melakukan budidaya tanaman anggur, lengkeng dan jeruk di area green belt Pabrik Tuban.
Pertamina EP Asset 4 Cepu Field terus berupaya melakukan perbaikan terhadap Central Processing Plant (CPP) Gundih. Proses perbaikan memasuki tahap instalasi Thermal Oil Heater (TOH) per Jumat (25/9/2020).
Sejak diberlakukannya adaptasi kebiasaan baru, PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) V Jatimbalinus mencatat adanya tren kenaikan konsumsi BBM dan LPG di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Menjelang akhir September ini, Pertamina mencatat adanya kenaikan konsumsi BBM jenis Gasoline (Premium, Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) sebesar 20% dan BBM jenis Gasoil (Solar, Biosolar, Dexlite, Pertamina Dex) sebesar 51% dibandingkan dengan bulan Mei 2020 ketika Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dilaksanakan di berbagai daerah.
Menindaklanjuti kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke TPPI pada akhir Desember 2019, dan untuk melaporkan kemajuan proyek yang menjadi tanggung jawab TPPI, Direksi dan Komisaris TPPI melakukan kunjungan ke Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita pada 23 September 2020 di kantor Kemenperin Jakarta.
Manajemen Kilang GRR Tuban memastikan MoU tentang pelaksanaan proses pembebasan lahan untuk pembangunan sarana dan prasarana kilang minyak PT. Pertamina Rosneft adalah penipuan.
Di masa Pandemi COVID-19 yang belum menunjukkan penurunan di Indonesia, pelaku Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) termasuk kelompok yang rentan terdampak secara ekonomi untuk menjalankan usaha bisnisnya. Berkurangnya permintaan pasar yang berdampak pada turunnya pendapatan, menjadi tantangan bagi pelaku UMKM di masa Pandemi COVID-19.