Cuaca Panas Ekstrem, Produksi Garam di Tuban Melimpah

Reporter: Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com - Cuaca panas ekstrem yang terjadi pada musim kemarau tahun ini, rupanya menjadi berkah tersendiri bagi para petani garam di Kabupaten Tuban. Pasalnya, tahun ini produksi garam menjadi sangat melimpah.

Kondisi ini, tentu jauh berbeda dengan musim kemarau tahu lalu, dimana produksi garam mengalami penurunan sangat drastis, lantaran adanya kemarau basah. Salah satu wilayah di Kabupaten Tuban yang menghasilkan garam ialah di Desa Pliwetan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. 

Kepada blokTuban.com, salah seorang petani setempat, Karnaji membenarkan jika panen garam tahun ini sangat melimpah, karena cuaca panas yang sangat ekstrem. 

"Sekarang ya melimpah mbak, karena musim panas beda kalau tahun kemarin cuma sedikit, kena hujan sedikit garamnya langsung hilang," ujarnya saat ditemui blokTuban.com di lahan persawahannya, Sabtu (11/11/2023). 

Menurut pria berusia 63 tahun tersebut, saat ini produksi garam miliknya untuk satu petak sawah yang berukuran 10 x 22 meter tersebut, bisa menghasilkan kurang lebih sebanyak 1 ton garam. 

Setelah dipanen, lanjutnya, garam-garam yang dihasilkannya tersebut dikirim kepada pengepul garam langganannya, dengan harga Rp900 per kilogramnya. 

"Dulu cuma bisa menghasilkan 3 sampai 4 kwintal garam mbak, kalau sekarang satu petak gini bisa panen 1 ton," jelasnya. 

Oleh karena itu, pria ramah ini mengaku dalam menekuni produksi garam tersebut, kendala yang dialami ada pada cuaca. Pasalnya, cuaca yang tidak mendukung bisa menyebabkan garam tidak bisa tumbuh dengan maksimal. 

Selain itu, ia menambahkan bahwa garam yang dihasilkan tersebut, tidak hanya bisa dipanen satu kali saja, namun bisa sampai puluhan kali sehingga hasilnya pun bisa melimpah. 

"Nggak cuma sekali panenny, sekarang panen besok juga sudah panen lagi, jadi hampir setiap hari panennya," tutupnya. [Sav/Dwi] 

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS