Polisi Jemput 6 Pemuda Bojonegoro, Buntut Kasus Begal Motor di Widang Tuban

Reporter : Ali Imron 

blokTuban.com - Satreskrim Polres Tuban bergerak cepat menangani kasus begal motor di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban yang terjadi pada Sabtu (28/10/2023) dini hari. 

Update terbaru, 6 pemuda asal Kabupaten Bojonegoro dijemput polisi di rumahnya. 4 pemuda diamankan di Mapolres Tuban dan 2 pemuda lainnya diserahkan Polres Lamongan. 

Alasan dua pemuda diserahkan ke Polres Lamongan tak lain karena korban alamatnya Lamongan. Dengan begitu, kerjasama antar Polres akan cepat mengungkap aksi sekelompok pemuda yang viral dan merasahkan warga Tuban. 

Kasatreskrim Polres Tuban, IPTU Riyanto mengatakan, keenam pemuda yang diamankan diduga kuat terlibat dalam kasus pembegalan motor di Kecamatan Widang. 

baca juga:

Kisah Tragis Gadis Dibacok Tangannya di Widang Tuban, Dua Hari Usai Umroh

 

"Mereka kita mintai keterangan untuk mempercepat pengungkapan kasus begal motor," ujar Iptu Rianto kepada blokTuban.com, Jumat (3/11/2023). 

Mantan Kapolsek Jenu menambahkan, pemilik motor bernisial R yang dibegal juga mengalami penganiayaan dengan luka bagian tangan, dan kepala. Untuk kendaraan motor yang dibegal masih di tangan pelaku dan belum ditemukan petugas. 

Adapun inisial enam pemuda tersebut, IPTU  Rianto belum membeberkannya karena status sebagai saksi. Dalam perkembangannya nanti, jika dirasa bukti cukup kuat akan segera dirilis tersangka. 

"Kami masih mendalami apakah enam pemuda tersebut terlibat dengan kasus pembacokan tangan gadis asal Babat itu," jelasnya. 

Soal kasus pembacokan tangan, IPTU Rianto sedang proses mengumpulkan bukti dan saksi. Kondisi korban juga belum bisa dimintai keterangan karena masih syok dan menjalani perawatan di RS. 

baca juga:

Aksi Pembacokan Gengster di Widang Tuban, Pegawai Pom: Sering Keluyuran di Sini

Diberitakan sebelumnya, ditemui bloktuban.com di warung depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Khusus Bersubsidi (SPBKB) AKR Widang, salah satu warga Kecamatan Widang yang bernama Wilung Harianto (60) mengatakan jika di sekitar SPBKB AKR memang sering digunakan untuk berkumpul, para remaja di malam hari. 

"Di sini sering kalau tengah malam menjadi lokasi kumpul para remaja," ujar Wilung Harianto. 

Namun ia menduga jika para remaja yang berkumpul di SPBKB AKR tersebut bukan merupakan warga sekitar, diduga sekelompok remaja tersebut merupakan remaja dari daerah lain. 

"Mungkin dari daerah lain biasanya datang satu, dua orang. Terus mereka kumpul menjadi banyak," imbuhnya. [Ali/Dwi]