Dikenal dengan UMKM Penghasil Jamur Tiram di Tuban, Begini Sejarah Desa Tlogowaru

Penulis: Nurul Mu'affah

blokTuban.com - Desa Tlogowaru merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban. Desa Tlogowaru memiliki daerah seluas 347 Hektare.

Seperti desa-desa lainnya, Desa Tlogowaru juga memiliki sejarah asal muasal desa yang hingga saat ini masih dipercaya masyarakat. Sejarah Desa Tlogowaru tak lepas dari sejarah masyarakat Tlogowaru di Kabupaten Tuban. Desa ini sejak zaman dahulu Bernama Desa Tlogowaru, dengan kepala desa yang Bernama Sigit yang terkenal dermawan karena terpengaruh oleh gaya kehidupan masyarakat Samin.

Menurut catatan pada buku 'RPJM-Desa Tlogowaru – Kec. Merakurak – Kab. Tuban 2020-2025' Sejak tahun 1952, desa ini sudah diberi nama Desa Tlogowaru, hal ini didasarkan adanya cerita pada zaman dahulu bahwasannya di desa ini terdapat sebuah telaga yang ditanami Pohon waru di sekitarnya. Sehingga desa ini dinamakan Desa Tlogowaru.

baca juga:

Hipmikindo Jaring Ratusan UMKM di Tuban, 63 Diantaranya Sudah Teregister Legalitas Produk

Adapun mengenai mata pencaharian masyarakat, masyarakat Desa Tlogowaru mayoritas bermata pencaharian sebagai petani, yakni sebanyak 73% penduduk bergantung pada sektor pertanian, sedangkan sisanya bermata pencaharian sebagai pedagang, buruh pabrik, pegawai sipil, dan sebagainya.

Kasi Pemerintahan Desa Tlogowaru, Putri menambahkan bahwa di desa ini juga terkenal dengan UMKM jamur tiram, yang pertama kali digagas oleh Mantan Ketua Karang Taruna setempat yang bernama Darmaun.

Nanik tengah pembuatan log jamur tiram. (Fot: Nurul Mu'affah/ bloktuban)

Sementara saat ditemui reporter blokTuban.com di rumahnya, Nanik yang merupakan istri Darmaun menjelaskan, ia dan suaminya mengawali budidaya jamur tiram berawal dari pemanfaatan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. United Tractors Semen Gresik (UTSG) yang merupakan anak perusahaan PT. Semen Indonesia.

"Dulu itu, ring I dapat CSR PT United Tractors Semen Gresik (UTSG) yang merupakan anak perusahaan PT Semen Indonesia. Itu ke sini ngasih kelompok Ring I itu untuk beli bibit jamur sama dikasih rumahnya,” jelasnya.

Selain itu, perempuan berhijab ini juga menambahkan bahwa awal mula mereka memulai  bisnis jamur ini hanya dilakoni dengan Darmaun, sang suami namun sekarang ia sudah memiliki 4 orang karyawan. Ia juga menjelaskan bahwa dirinya pernah gagal 5x dalam membuat bibit jamur, lalu ia membeli buku untuk belajar membuat bibit jamur hingga kini berhasil membuat bibit sendiri.

baca juga:

Punya 115.094 UMKM, Bupati Tuban Terima Penghargaan Pembina Koperasi Andalan

Setelah melewati berkali-kali gagal dalam uji coba pembuatan spora dan baglog jamur, Darmauin kini sukses sebagai pembudidaya jamur. Berkat ketekunanya dalam membudidayakan jamur, kini Desa Tlogowaru terkenal akan produk olahan jamur tiram yang dipelopori oleh Darmaun, Mantan Ketua Karang Taruna Desa Tlogowaru. 

Selama menggeluti usaha ini sendiri, setiap harinya, Darmaun bersama istrinya mampu menjual 15-20 kilogram jamur tiram dengan harga Rp 20 ribu per kilogramnya.  

Selain menjual jamur secara mentah, ia juga menjual berbagai kuliner yang terbuat dari olahan jamur seperti halnya pepes jamur, sate jamur dan jamur chrispy.

Lebih lanjut, penjualan jamur milik Darmaun tersebut, saat ini tidak hanya di Kabupaten Tuban saja, akan tetapi juga dipasarkan hingga ke luar kota seperti Lamongan, dan juga Bojonegoro. Sehingga dari hasil bisnis jamur ini, Darmaun dan istrinya dapat meraup omset kurang lebih Rp10 juta per bulannya.

Diketahui desa yang hanya memiliki dua dusun ini memiki batas wilayah desa antara lain: di sebelah Selatan berbatasan langsung dengan Desa Sumberarum, di sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tobo, di sebelah Barat berbatasan dengan Desa Mliwang, dan di sebelah Timur berbatasan dengan Desa Temandang. [Fah/Dwi]

 

*Penulis merupakan mahasiswa aktif Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang magang di media blokTuban.com.

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS