Dimerger Sejak 2020, Tahun Ini Dua SDN di Tuban Dibuka Lagi

Reporter : Ali Imron 

blokTuban.com - Minimnya minat anak-anak masuk ke SDN di Kabupaten Tuban membuat dua sekolah di Bumi Ronggolawe harus dimerger. Sebut saja SDN di Kecamatan Soko dan Montong. 

Sejak tahun 2020, catatan Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban SDN Kedungsoko 2 dimerger dengan SDN Kedungsoko 1 di Kecamatan Soko. Disusul SDN Maindu 2 digabung dengan SDN Maindu 1 di Kecamatan Montong.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Tuban, Abdul Rakhmat dalam keterangannya menerangkan pada tahun ajaran 2023, Pemkab Tuban melalui Dinas Pendidikan menghidupkan kembali sekolah yang sempat ditutup pada 2020 silam.

"Kami menindaklanjuti intruksi Bupati Tuban," ujar Abdul Rahmat dikutip blokTuban.com, Jumat (4/8/2023). 

Saat ini Dispendik Kabupaten Tuban juga terus melakukan pemetaan sekolah yang dapat dibuka kembali pada tahun ajaran mendatang. 

Dihidupkannya kembali sejumlah sekolah dimaksudkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat perihal akses pendidikan yang lebih dekat tempat tinggalnya. 

Baca Juga:

Viral Bapak-bapak Curhat di Medsos Sindir Sekolah yang Diduga Cari Cuan Dari Murid, Netizen Bawa-bawa Akhirat

Pembukaan sekolah juga mempertimbangkan potensi siswa di wilayah tersebut. Nantinya, proses pembukaan kembali SD berdasarkan surat keputusan Bupati Tuban.

“Kami berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat. Jika warga membutuhkan dan memenuhi sejumlah persyaratan maka lembaga pendidikan tersebut akan dibuka kembali,” ungkapnya.

Data yang dihimpun blokTuban.com, pada tahun 2021 banyak sekolah dasar negeri (SDN) di Kabupaten Tuban, Jawa Timur yang digabungkan atau merger. Dari jumlah 583 SDN yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada, 36 sekolah di antaranya telah dilebur menjadi 18.

Untuk SDN di kawasan Kota Tuban yang dimerger yaitu SDN Kembangbilo II dan SDN Bejagung I Kecamatan Semanding. SDN tersebut kekurangan jumlah siswa.

Penutupan SDN Kembangbilo 2 Kecamatan Tuban dilakukan sejak per 1 September 2021. Sejak tahun 2010 jumlah siswa menurun, sampai dengan terakhir tahun 2021 hanya tinggal memiliki 8 orang siswa.

Baca Lainnya:

Contoh Soal Tes Skolastik Beasiswa LPDP 2023, Cek Link Download PDF

Belasan SDN lain yang dimerger itu tersebar di Kota dan pinggiran Kabupaten Tuban. Di antaranya di Kecamatan Rengel sebanyak tiga lembaga, kemudian di Kecamatan Parengan terdapat empat lembaga.

Selain angka siswa, juga ada aturan merger sesuai dana BOS, sekolah-sekolah yang muridnya kurang dari 60 selama 3 tahun berturut-turut untuk segera digabungkan. [Ali]