24 SMPN di Tuban Belum Penuhi Pagu, Ternyata Ini Faktor Penyebabnya

Reporter: Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tuban, menyebut pada  tahap Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kabupaten Tuban Tahun 2023, terdapat kurang lebih 24 jenjang Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) yang kekurangan 646 siswa. 

Hal tersebut, diungkapkan langsung oleh Kepala Disdik Kabupaten Tuban, Abdul Rakhmat. Menurutnya, kurangnya siswa di 24 SMP tersebut, disebabkan karena beberapa hal. Seperti halnya lokasi sekolah yang jauh dari permukiman penduduk. 

Pasalnya, tak bisa dipungkiri jika sampai saat ini banyak masyarakat yang lebih memilih untuk bersekolah atau menyekolah putra-putri nya ke sekolah yang jaraknya lebih dekat dari rumahnya. 

"Terkadang masyarakat itu lebih memilih jarak mana yang lebih dekat, itu yang menjadi  salah satu faktornya," ujarnya, Rabu (21/7/2023). 

baca juga:

Buka PPDB Offline, 24 SMPN Tuban Ini Kekurangan 646 Siswa

 

Bupati Tuban Pastikan Tidak Akan Tutup Sekolah Sepi Peminat

Dengan pertimbangan jarak tersebut, maka kebanyakan mereka memilih untuk bersekolah di sekolah swasta, yang rata-rata lokasi geografisnya lebih dekat dengan permukiman penduduk. 

Kendati demikian, Rakhmat sapaan akrabnya mengaku jika pihaknya tidak dapat memaksakan masyarakat, untuk memilih sekolah mana yang menjadi tempat putra-putrinya menimba ilmu.

"Terkadang ada juga sejak TK sudah sekolah di swasta, lalu lulus TK mau masuk SD diarahkan gurunya untuk masuk di sekolah ini misalnya, begitu sudah SMP dan SMA jadi terbiasa," katanya. 

Melihat kondisi tersebut, maka Mantan Staff Ahli Bupati tersebut berharap agar sekolah-sekolah negeri di Kabupaten Tuban yang masih kekurangan siswa, dapat lebih aktif turun ke lapangan dan meningkatkan prestasi. 

Selain itu, ia juga berharap agar para orangtua atau wali murid, tidak memaksakan putra-putrinya untuk bersekolah yang pagunya sudah terpenuhi, dan memilih alternatif sekolah lain. 

Sebab, kualitas pendidikan di Kabupaten Tuban sendiri, memiliki kualitas yang sama dan juga merata. Sehingga calon siswa diharapkan dapat mendaftar di SMPN lain, yang pagunya masih kosong. 

"Kami juga berharap kepada orang tua atau wali murid tidak memaksakan anaknya mendaftar ke sekolah yang pagunya sudah penuh," imbuhnya. 

Untuk diketahui, adapun 24 SMPN di Tuban yang jumlah pagunya belum terpenuhi dan membuka PPDB offline ialah SMPN 3 Singgahan kurang 61 siswa, SMPN 2 Grabagan kurang 15 siswa, SMPN 2 Jenu kurang 40 siswa, SMPN 2 Bancar kekurangan 22 siswa dan SMPN 2 Bangilan kurang 45 siswa.

Selain itu, SMPN 1 Grabagan kurang 1 siswa, SMPN 2 Grabagan kurang 15 siswa, SMPN 3 Jatirogo kurang 1 siswa, SMPN 1 Jenu kurang 6 siswa, SMPN 2 Jenu kurang 40 siswa, SMPN 2 Kenduruan kurang 6 siswa, SMPN 2 Kenduruan kurang 6 siswa, SMPN 2 Kerek kurang 36 siswa, serta  SMPN 3 Kerek kurang 37 siswa. 

Bukan hanya itu saja, SMPN 2 Merakurak juga  kurang 25 siswa, SMPN 3 Montong kurang 37 siswa, SMPN 1 Parengan kurang 29 siswa, SMPN 2 Parengan kurang 56 siswa, SMPN 2 Plumpang kurang 29 siswa, SMPN 3 Plumpang kurang 33 siswa, SMPN 3 Semanding kurang 12 siswa, SMPN 4 Semanding kurang 16 siswa, SMPN 1 Senori kurang 35 siswa, hingga SMPN 2 Singgahan yang  kurang 30 siswa. [Sav/Dwi]

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS