Mayoritas Warga Desa di Tuban Ini Olah Sagu Jadi Makanan

Reporter : Savira Wahda Sofyana

blokTuban.comSagu merupakan makanan yang identik dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia yang tinggal di wilayah Timur. Selain dapat dijumpai di wilayah Pulau Maluku dan dataran rendah Papua, sagu rupanya juga dapat dijumpai di Pulau Jawa, salah satunya di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Di kabupaten ini sendiri, terdapat daerah yang memiliki banyak pohon sagu. Keberadaannya pun tak jauh dari pusat kota, yaitu bertempat di Kecamatan Merakurak. Banyaknya pohon sagu yang berada di tempat tersebut, seringkali diolah oleh masyarakat sebagai produk bernilai jual tinggi, termasuk membuat tepung sagu.

Seperti halnya  di Desa Mandirejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, rata-rata masyarakatnya memanfaatkan keberadaan pohon sagu untuk diolah menjadi produk makanan.

Kepada blokTuban.com, pengusaha Tepung Sagu di Desa Mandirejo, Dita Yuliyana Anggraini mengatakan untuk bisa menghasilkan tepung sagu, memerlukan beberapa proses pembuatan yang cenderung rumit.

“Proses pertama itu pohon sagu ditebang dan dipotong, untuk diambil tepungnya,” ujarnya, Sabtu (17/6/2023).

Artikel Lainnya:

- Resep Sayur Lodeh Ndeso Serasa Makan Seperti di Kampung

- Resep Siomay Kubis Isian Ayam Siram Kuah Kaldu

- Resep Kwetiau Goreng Bumbu Geprek

Setelah pohon sagu terpotong kecil-kecil, maka selanjutnya serat batang sagu dihancurkan dengan cara digiling menggunakan alat khusus buatannya sendiri. Kemudian, parutan sagu tersebut disaring dengan air mengalir, seperti memeras santan kelapa.

Sesudah seluruh parutan sagu tersaring, selanjutnya air yang berisi sari pati sagu didiamkan selama beberapa menit, agar dapat mengendap secara sempurna.

“Biasanya untuk satu pohon sagu itu, bisa jadi sekitar 50 kilogram sampai 100 kilogram mbak,” katanya.

Berikutnya, setelah sagu tersebut mengendap, maka air yang bercampur dengan sagu dibuang dan kemudian sagu tersebut masuk ke dalam proses pengeringan.

Biasanya, dalam proses pengeringan ini, perempuan yang akrab disapa Dita tersebut mengaku membutuhkan rentang waktu antara satu sampai dua hari.

“Kalau dijemur jangan lupa sering diorak arik juga, supaya keringnya merata,” jelasnya.

Lebih lanjut, apabila sagu tersebut sudah kering dan berhasil menjadi tepung sagu, maka proses selanjutnya adalah pengemasan. [Sav/Ali]

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS