Mbah Ubru Sesepuh Desa Magersari Menangkan Sayembara Putri Nglirip

Reporter : Muhammad Nurkholis

blokTuban.com - Dusun Mayang di Desa Magersari, Kecamatan Plumpang sejak dulu dikenal dengan sumber airnya yang melimpah. Air tersebut bukan hanya digunakan oleh warga Magersari, tapi juga wilayah dusun lain seperti Juwet, Pacar, dan Penidon.

Berdasarkan cerita masyarakat setempat, melimpahnya sumber air itu konon tak lepas dari peran Mbah Ubru sesepuh desa setempat, Rabu (6/4/2022). 

Juru kunci makam Mbah Ubru yang berada di Dusun Mayang, yaitu Mbah Waras (80) menceritakan kisah yang diawali dengan adanya seorang putri dari Ngelirip Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan yang melarikan diri karena akan dinikahkan dengan orang yang tidak dicintainya. 

Pelarian tersebut sampai di Dusun Mayang, dan putri tersebut kelelahan dan meminta minum dengan memberikan sebuah sayembara. 

"Isi sayembara itu jika yang memberi air minum sudah tua, maka akan dianggap orang tuanya. Sebaliknya jika masih muda, maka ia bersedia menjadikannya pendamping hidupnya," tutur Mbah Waras kepada blokTuban.com.

Sayembara tersebut terdengarlah sampai ke telinga Mbah Ubru. Tak ingi menyia-nyiakan waktu, ia langsung mencoba mengambil air dari dari Sumberagung Semo. Kendati demikian, ada syarat yaitu tidak diperbolehkan untuk membeli dan meminta, tapi dipersilahkan mengambil jika memang bisa mengambil air tersebut. 

Setelah dipikirkan bagaimana cara mengambil air tersebut, Mbah Ubru melihat masyarakat setempat memiliki kebiasaan berjudi. Dari situlah Mbah Ubru membantu masyarakat di sana, agar memenangkan judi setelah menang banyak masyarakat di sana kebingungan dan terheran sambil bersandar (sendempel) dan daerah tersebut di beri nama dempel

"Dengan kelemahan itulah Mbah Ubru mengambil air untuk dialirkan ke desanya Dusun Mayang," ujarnya.

Setelah itu, Mbah Ubru kembali ke desanyaa dan masyarakat Semo Dempel terheran karena air di desanya menghilang. Rasa penasaran warga, akhirnya diikutilah aliran sumber air dan berakhir di Desa Magersari. 

Melihat sumber air yang melimpah, warga Semo Dempel mencoba meminta kembali tapi sesuai perjanjian awal permintaan tersebut ditolak. Apabila warga membutuhkan diijinkan untuk mengambil guna keperluan minum dan mandi (ubru). 

"Dari situlah sumber air yang melimpah bisa ada di Dusun Mayang dan bisa menghidupi desa-desa lain di sekitarnya," tutupnya. [Lis/Ali]