Tahun ini, Pencapain MKJP Terbanyak Didominasi Kecamatan Pelosok

Reporter: Nidya Marfis H.

blokTuban.com - Pada tahun lalu program Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) masih belum terlalu diminati masyarakat, khusus masyarakat pedesan.

Tahun ini program tersebut unggul di tiga kecamatan yang bisa dibilang pelosok dari pada Tuban Kota.

MKJP merupakan alat kontrasepsi jangka panjang yang artinya sekali pasang bisa bertahan beberapa tahun, keunggulan MKJP dengan kontrasepsi lainnya yang diperbarui setiap bulannya ialah, tidak menimbulkan efek samping apa pun, seperti kegemukan atau pun jerawatan.

MKJP sendiri memiliki beberapa macam alat kontrasepsi diantaranya, IUDI,  MOW, MOP dan Implan.

Berdasarkan data dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Keluarga Berencana (Dispemas dan KB) Bidang Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), tercatat pada bulan April 2019 penggunaan MKJP terbanyak urutan pertama ada di Kecamatan Motong dengan target 247 hasil yang dicapai 222 atau 89,88.

Untuk urutan kedua ada di Kecamatan Parengan dengan target 201, hasil yang dicapai 117 atau 88,06 persen dan pada urutan ketiga dengan jumlah MKJP terbanyak ada di Kecamatan Soko dengan target 288 hasil yang dicapai 232 atau 80,56 persen.

"Alhamdulillah tahun ini masyarakat desa antusias dengan program ini," ungkap Kabid BKKBN, Suwahyu.

Lebih lanjut, pada tahun lalu pengguna MKJP terbanyak ada di Kecamatan Tuban denga target 477 hasil yang dicapai 599 atau 125,58 persen.

Dengan pencapaian terbanyak diperoleh kecamatan yang ada di pelosok Tuban,  menujukan bahwa masyarakat yang tinggal di pedesaan sudah mulai mengetahui manfaat serta keunggulan dari MKJP.

"Masyarakat sudah mulai mengetahui keunggulan dari MKJP ini," ungkapnya.

Ia berharap pada bulan-bulan berikutnya keantusiasan masyarakat untuk menggunakan MKJP semakin bertambah dan juga masyarakat yang berasal dari kecamatan yang berbeda juga mulai mengikutinya.

"Semoga masyarakat yang lain juga mengikutinya," tandasnya. [nid/rom]