Berbekal Essai, Ngetrip Gratis Kemana-Mana

Reporter: Mochamad Nur Rofiq 

blokTuban.com - Ingin liburan ke kota-kota besar di Indonesia secara gratis? Ya iya lah pasti mau. Mau tau caranya? Sabar! 

Iink, wanita yang tinggal di Desa Sugihan Kecamatan Jatirogo punya solusinya. Ia selama kuliah bisa ngetrip ke kota-kota besar di Nusantara modal otak (bukan modal dengkul) gratis tanpa mengeluarkan uang. Kok bisa? Pasti kalian bertanya-tanya. 

Di waktu yang pendek, kepada blokTuban.com alumni Universitas Brawijaya ini berbagi rahasia petualangannya di kota-kota besar Indonesia. Ia berkesempatan liburan tanpa keluar biaya alias gratis. Dan itu ia lakukan saat masih jadi mahasiswa. 

"Sering ikut event Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Nasional kalau saya. Lumayan bisa sambil jalan-jalan gratis," kata pemilik nama lengkap I'anatul Wahdah ini kepada blokTuban.com di wilayah Jatirogo. 

Ibu satu anak ini mengaku, beberapa kali mengikuti LKTI Nasional. Ada yang jadi juara dan terkadang juga jadi finalis saja. "Lumayan jalan ke Makassar, Mataram, Jambi, Jogja dengan gratis," tambah wanita kelahiran 10 September 1992 itu sambil tersenyum. 

Penyandang gelar sarjana S1 Kimia itu berkisah, ia pergi ke Mataram dengan modal essay ilmiah yang bertema pemberdayaan masyarakat. Sedang modal ke Jogja, hasil karya tulis yang bertema pemanfaatan teknologi. 

"Aku dulu bahas tentang lumpur lapindo untuk dijadikan katalis waktu di Jogja. Gak nyangka dapat juara 3 tingkat Jawa. Ketika ke Mataram juara 3 tingkat nasional, yang selain itu jadi finalis aja," kenangnya waktu itu. 

Tidak hanya itu, ternyata istri dari M Jamaluddin ini juga memiliki cerita kuliah yang patut ditiru bagi mahasiswa zaman now. 

Bagaimana tidak, ia kuliah lulus dengan hanya ditempuh selama 3.5 tahun. Ketika semester 6 sudah selesai ngelab. Skripsinya pun gratis lantaran dananya didanai dari DIKTI.

"Karena lolos Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), skripsiku juga gratis," ujar ibu yang rajin cari info lomba saat kuliah itu. 

Iink memberikan tips bagi para mahasiswa yang ingin sukses dan bisa jalan-jalan gratis ke sana ke mari. Seperti syair tombo ati, 'berkumpulah dengan orang sholeh' ini lah yang ia pegang. 

"Saya berteman dengan orang-orang yang notabene sering ikut LKTI, akhirnya saya nyoba-nyoba ikut," ujarnya.

Meskipun ada kegagalan, namun dirinya tetap yakin suatu saat pasti akan berhasil. Yang terpenting menurut dia adalah motivasi diri yang kuat. 

"Beberapa kali gagal, sampai akhirnya bisa lolos jadi finalis untuk pertama kalinya di Makassar. Setelah itu motivasi untuk ikut LKTI lebih strong lagi," akunya lagi. 

Semakin banyak ikut lomba, ia juga mengaku semakin banyak memiliki relasi dari fakultas lain. Tips lain menurutnya, harus rajin cari info lomba, dan setiap lomba wajib diikuti. "Kalau dulu sih nyari yang jauh, biar kalau lolos sekalian bisa jalan-jalan," pungkasnya dengan tersenyum malu. [rof/col]