Minum Air Es Setelah Berolahraga, Baik Atau Tidak?

Reporter: -

blokTuban.com - Setelah berpanas-panasan dan berolahraga secara intensif, biasanya secara otomatis kita menjadi haus dan ingin minum minuman yang dingin dan segar. Sebotol air es pun jadi tampak sangat menggoda. Apalagi jika pernah mendengar kabar yang menyebutkan bahwa minum air es setelah berolahraga bisa mempercepat proses pembakaran lemak dan kalori sehingga kita pun jadi lebih cepat langsing.

Akan tetapi, minum air es setelah berolahraga mungkin membawa risiko-risiko yang tidak kita ketahui. Sebelum menenggak habis air es setelah berolahraga, perhatikan dulu fakta-fakta berikut ini. Sebelum memahami pengaruh minum air es pada tubuh setelah berolahraga, kita perlu mengetahui bahwa air es dan air dingin tidaklah sama. Air dingin berkisar pada suhu 4 hingga 15 derajat Celsius.

Suhu air es rata-rata berada di bawah 4 derajat Celsius. Ini berarti memasukkan satu atau dua butir es batu tidak lantas menjadikan air kita sedingin es, namun hanya mendinginkannya saja. Bila mengukur suhu air sulit dilakukan, coba rasakan sendiri saat minum karena biasanya air es akan menyebabkan gigi kita ngilu.

Banyak orang percaya bahwa minum air es setelah berolahraga bisa membantu kalori terbakar lebih banyak sehingga mereka yang sedang berusaha menurunkan berat badan akan tergoda untuk mencoba metode ini. Minum air es setelah suhu badan meningkat karena olahraga memang akan membakar kalori. Namun pada kenyataannya, kalori yang terbakar dalam proses menghangatkan atau menyesuaikan suhu air es dengan suhu badan yang panas setelah berolahraga sangatlah sedikit.

Untuk membakar sekitar 15 kalori, kita harus menghabiskan dua gelas air es atau setara dengan 400 mililiter. Itu berarti untuk mengurangi 1 kilogram dari berat tubuh, kita harus menenggak 102 liter atau setara dengan 400 gelas air es. Maka, minum air es setelah berolahraga bukanlah cara yang tepat atau efektif jika ingin menurunkan berat badan.

Kita juga mungkin pernah mendengar larangan untuk minum air es setelah berolahraga karena suhu tubuh jadi panas, sementara air es akan membuat organ-organ dalam tubuh yang tersiram “kaget”.

Bila kita minum terlalu banyak air es yang suhunya di bawah 3 derajat Celcius, memang ada kemungkinan pembuluh darah menyempit dan hal ini berisiko menyebabkan aliran darah terhenti.

Namun, hal ini tak terjadi serta-merta karena adanya perubahan suhu yang mendadak terjadi. Suhu yang terlalu dingin pada dasarnya bisa mengakibatkan penyempitan dan penyusutan. Inilah sebabnya jika kita makan es krim atau cairan yang terlalu dingin, otak terasa seperti membeku. Ini adalah cara tubuh untuk mengingatkan kita supaya jangan langsung mengonsumsi makanan atau minuman es terlalu cepat dan banyak-banyak. Maka, sebaiknya kita menghindari minum air es yang terlalu dingin dan terlalu banyak dalam situasi apa pun.

Mengapa air es sebaiknya tidak diminum setelah berolahraga? Ternyata minum air es setelah berolahraga tidak dianjurkan oleh ahli kesehatan. Air es justru berisiko menimbulkan dampak-dampak yang tidak baik bagi butuh.

Berikut adalah penjelasan mengapa air es sebaiknya kita hindari setelah berolahraga.

1. Tidak cepat diserap tubuh Berbeda dengan air dingin atau air dengan suhu ruangan, air es sulit diserap oleh tubuh setelah berolahraga. Air dingin bisa melewati lambung lebih cepat sehingga air tersebut bisa dikirimkan menuju usus halus untuk penyerapan yang lebih maksimal.

Setelah berolahraga, tubuh lebih mudah mengalami dehidrasi karena kita kehilangan banyak cairan lewat keringat. Maka, air es yang tidak cepat diserap tubuh justru akan membuat kita merasa semakin haus, dan lebih mudah terserang dehidrasi dan rasa kembung.

2. Buang air kecil Minum air es bisa membuat kita lebih sering buang air kecil. Ini karena kandung kemih terletak persis di depan usus halus. Semakin dingin suhu usus halus kita, urin pun akan menjadi semakin dingin dan sulit ditahan oleh kandung kemih.

Jika kita terlalu sering buang air kecil, tubuh bisa kekurangan potasium dan sodium. Untuk menyiasati hal ini, kita bisa menambahkan sedikit garam pada air minum untuk menyeimbangkan berbagai elektrolit yang hilang selama berolahraga.

3. Hyponatermia Minum air es lebih sulit menghilangkan dahaga karena air es sulit diserap tubuh. Maka, beberapa orang akhirnya memilih untuk minum berbotol-botol air es sekaligus.

Ternyata hal ini bisa membahayakan nyawa karena minum air terlalu banyak tanpa jeda berisiko menyebabkan hyponatermia. Hyponatermia terjadi karena sodium pada darah menurun drastis secara tiba-tiba. Sodium merupakan elektrolit yang bertugas untuk mengatur kadar air dalam tubuh.

Ketika kita kekurangan elektrolit ini, sel-sel dalam tubuh bisa mengalami pembengkakan. Inilah yang pada beberapa kasus berisiko menyebabkan kematian. Berapa suhu air yang baik untuk diminum setelah berolahraga?

Hindari air yang terlalu dingin atau terlalu hangat untuk diminum setelah berolahraga. Suhu yang direkomendasikan berkisar pada 4 hingga 15 derajat Celsius. Air dingin --bukan air es-- terbukti lebih baik bagi tubuh setelah berolahraga karena lebih cepat diserap oleh tubuh dan bisa mencegah suhu tubuh meningkat secara drastis. Jika tidak ada air dingin, air dengan suhu kamar bisa menjadi pilihan setelah berolahraga.

Sumber: https://lifestyle.kompas.com/read/2018/03/02/154700120/

minum-air-es-setelah-berolahraga-baik-atau-tidak-