Bentuk Penolakan Kilang Minyak, Warga Bacakan Salawat Nariyah

Reporter: Khoirul Huda

blokTuban.com - Dengan dipimpin oleh salah Tokoh Agama atau modin desa setempat, tradisi tumpengan serta mengelilingi sumur tua yang diadakan warga Dusun Sumurpawon, Desa Remen, Kecamatan Jenu berjalan dengan lancar, Minggu (11/2/2018).

Tradisi yang bertujuan untuk mendapatkan berkah dari yang maha kuasa, serta sebagai bentuk penolakan terhadap pembangunan proyek kilang minyak New Grass Root Refinery (NGRR) di Desa Remen-Mentoso tersebut, juga diselipi dengan pembacaan Salawat Nariyah.

[Baca juga:  Tolak Kilang Minyak, Warga Sumur Pawon Gelar Tradisi 'Tolak Balak' ]

"Semoga di Desa Mentoso dan Remen ini tidak didirikan kilang minyak sehingga tidak digusur, oleh karena itu mari kita bacakan sholawat nariyah 11 kali," ungkap tokoh agama desa setempat, Pak Mad saat memimpin doa tumpengan.

Sementara itu, warga dusun Sumurpawon, Wasri (52) mengatakan, tradisi yang disebut dengan tradisi tolak balak ini warga berdoa kepada Allah dengan membaca salawat nariyah 11 kali.

"Masing-masing warga membacakan salawat nariyah 11 kali," kata Wasri kepada wartawan media ini.

Lebih lanjut, Wasri mengaku menolak adanya rencana pembangunan proyek kilang minyak di desanya, ia juga bersikukuh tidak mau digusur dari tanah warisan nenek moyangnya.

Warga lain asal Desa Mentoso, Suwarno, mengatakan penolakaanya terhadap rencana pembangunan kilang minyak di Desa Mentoso-Remen. "Diadakanya syukuran ini agar pemerintah tahu warga menolak kilang minyak," tegasnya.[hud/ito]