Omset Menurun, Pengrajin Krupuk Pati Keluhkan Cuaca

Kontributor: Dewi Ratna Sari

blokTuban.com - Krupuk Pati merupakan krupuk khas dari Desa Prambonwetan Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban. Krupuk yang berbahan dasar tepung tapioka ini juga menjadi home industri di berbagai penjuru desa.

Mbah Muning (70), seorang pembuat Krupuk Pati pertama di Desa Prambonwetan menuturkan, membuat krupuk ini terbilang sulit dan perlu tenaga ekstra. Terbuat dari tepung tapioka dengan tambahan sedikit tepung singkong lalu direbus dan diaduk sampai 4 jam. "Setelah itu adonan dibentuk seperti lontong dan dikukus, barulah nanti dipotong lalu dijemur, kemudian di goreng menggunakan pasir," jelas Mbah Muning, Minggu (28/1/2018).

Proses penjemuran lah yang mengalami kendala saat musim hujan seperti sekarang ini. Terkadang masyarakat sampai tidak bisa memproduksi lantaran cuaca.

"Kalau musim hujan gini pas menjemur memerlukan waktu lebih lama, dan kadangkala kualitas krupuk menjadi rendah," tambah Mbah muning.

Karena kualitas krupuk tidak maksimal membuat omset menurun, bahkan sampai merugi, padahal harga bahan baku sedang naik.

"Sekarang bahan bakunya naik sedangkan harga jual tetap. Kalau krupuk dinaikkan tidak akan ada yang mau beli," tutur Dastima (50) seorang pembuat krupuk lainnya. [dee/rom]

*Kontributor adalah mahasiswa Fisip Unirow magang di blokTuban.com.