Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Perkembangan perusahaan minyak di sumur tua Gegunung Belanda (GGNB) di Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban dikeluhkan pemerintah desa setempat.
Pasalnya, eksplorasi dan produksi yang dilakukan PT Tawun Gegunung Energi (TGE) KSO PT Pertamina EP dan Perusahaan Daerah Aneka Tambang (PDAT) Tuban itu minim koordinasi. Bahkan, tidak ada informasi yang masuk ke desa, baik soal hasil produksi maupun progres pengembangannya.
"Sampai saat ini kita tidak diajak komunikasi, baik terkait kebutuhan tenaga kerja maupun hasil tambangnya," ungkap Kades Mulyoagung, Muhail kepada blokTuban.com, Selasa (23/1/2018).
Padahal, lanjut Hail sapaan karibnya, pihak perusahaan akan memaksimalkan Sumber Daya Manusia (SDM) desa setempat meliputi pengelolaan sumur tua, khususnya eks penambang lokal. Selain itu, sampai saat ini adanya perusahaan yang menguras emas hitam di wilayahnya itu, belum ada dampak yang signifikan pada pembangunan desa maupun pemberdayaan masyarakat.
"Padahal dulu janjinya akan selalu koordinasi, namun sampai dua tahun ini tidak ada pemberitahuan ke desa. Kami sampai bingung mau jawab apa ke warga jika menagih janji perusahaan ke desa," pungkasnya menandaskan.
Sementara itu, data yang dikumpulkan blokTuban.com, selama tahun 2017, sumur tua di lapangan GGNB Mulyoagung, Singgahan, Tuban yang dikelola Perusahaan Daerah Aneka Tambang (PDAT) diklaim cukup produktif. Pasalnya, berdasarkan data yang sampaikan kepada blokTuban.com, dua sumur tua berhasil mengeluarkan emas hitam (minyak) 232.280,99 liter atau 50 rit.
Sejak Agustus 2016 perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik pemerintah kabupaten Tuban itu dari sepuluh sumur, yang sudah mulai produksi baru dua sumur. Produksi per bulannya ia mengaku bervariasi. Semisal, kata dia, bulan Maret 9.503,94 liter atau 2 rit, untuk bulan Desember 71.222,26 liter atau 15 rit. Satu rit truk kapasitas 5000 liter minyak mentah.
Sedangkan pihak TGE yang berusaha dikonfirmasi blokTuban.com sejak beberapa hari lalu tidak dapat ditembus. Field Manager TGE, Ervino ketika dihubungi berbunyi panggilan dialihkan dan pesan yang dikirim sampai hari ini belum juga dibalas. [rof/col]
Pemdes Mulyoagung Menyoal Perusahaan Minyak di Lapangan GGNB
5 Comments
1.230x view