Manfaatkan Gas Buang, SG Hemat Rp128 Miliar

Reporter: Khoirul Huda

blokTuban.com - Dalam kurun waktu dekat, PT Semen Indonesia (SI) akan memanfaatkan gas panas hasil pembuangan untuk dijadikan listrik di pabrik Tuban yang dikelola PT Semen Gresik (SG).

Perusahaan akan memanfaatkan gas buang yang didapat dari pabrik I sampai pabrik IV Tuban, yang rata-rata setelah diolah akan menghasilkan 28 MW. Proyek pembangunan Waste Heat Recovery Power Generator (WHRPG) di Pabrik Tuban itu sendiri dibangun PT Semen Indonesia (Persero) Tbk bekerja sama dengan JFE Enginering Jepang yang dimulai sejak tahun 2014.

Hari ini, Kamis (16/8/2017) sudah dimulai tahap sosialisasi kepada stakeholder dan sudah bisa diterapkan sekitar bulan Oktober 2017 mendatang.

Selama ini, kebutuhan listrik pabrik Semen Gresik di Tuban berkisar antara 100-140 MW. Setelah penerapan teknologi ini, sekitar 30 persen kebutuhan listrik akan bisa didapat dari manfaat pengolahan gas buang. Sehingga, perusahaan bisa menghemat sekitar Rp128 miliar per tahun untuk membayar listrik.

"Perusahaan bisa menghemat Rp228 miliar buat bayar listrik per tahunnya," kata Direktur Enginering dan Project Semen Indonesia, Aunur Rosyidi ketika jumpa pers dengan media.

Dia juga mengatakan, saat ini pembangunan WHRPG sudah melalui tahap akhir. Target bulan Oktober mendatang minimal 75 persennya sudah bisa beroperasi.

Proyek ini dibangun dengan total nilai investasi sebesar Rp644 miliar. Dari nilai itu Rp526 miliar merupakan uang perusahaan dan Rp118 miliar merupakan bantuan dari JFE Enginering Jepang.

“Proyek WHRPG di Semen Indonesia adalah kerja sama bilateral antara Pemerintah Jepang dan Pemerintah Indonesia yang telah dirancang sejak 3.5 tahun yang lalu. Implementasi proyek WHRPG ini merupakan upaya nyata dari kegiatan mitigasi perubahan iklim untuk penurunan emisi di Indonesia. Hal ini harus menjadi contoh kegiatan di perusahaan lain bahwa aksi nyata perubahan iklim bisa dilakukan di Indonesia,” kata Edwin Manangsang, Asisten Deputi Bidang Kerjasama Mulitilateral dan Pembiayaan dari Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian.

Proyek ini diklaim selain bisa menghemat pemakaian listrik, juga bisa dipergunakan sebagai salah satu cara menurunkan emisi dari gas panas yang dihasilkan dari proses produksi semen. [hud/col]