Pemkab Akui Pembangunan Tanggul Bengawan Solo Lambat

Reporter: Moch. Sudarsono

blokTuban.com – Pembangunan tanggul Bengawan Solo memang tidak bisa dikerjakan secara cepat. Sebab pembangunan tanggul sepanjang 25 kilometer itu perlu melalui proses pembebasan lahan. Selain itu, alokasi anggaran dana dari pusat yaitu Balai Besar Bengawan Solo (BBBS) juga tidak serta merta lancar.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tuban, Budi Wiyana mengatakan, pembangunan tanggul Bengawan Solo memang belum banyak menunjukkan hasil. Dari pembangunan tanggul sepanjang 25 kilometer, diperkirakan baru sekitar 25 persen yang diselesaikan.

Budi menjelaskan, plot anggaran yang digunakan untuk pembuatan tanggul juga terkadang tidak sesuai dengan realisasi. Sebab, baik dana dari Pemkab ataupun dana dari Pemerintah Pusat tidak bisa dicairkan sepenuhnya.

“Misal dana alokasi pembebasan lahan dari Pemkab sekitar Rp10 miliar per tahun, tapi realisasinya tidak demikian, bisa 5, 7, 8 miliar. Begitu juga dengan dana dari BBBS, anggaran Rp10 miliar tapi yang direalisasi bisa Rp8 miliar, bisa kurang,” ujar Budi kepada blokTuban.com, Senin (24/4/2017).

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tuban itu menambahkan, dengan kondisi demikian, maka pembangunan tanggul Bengawan Solo tidak bisa cepat selesai atau bisa dibilang progresnya melambat, karena baik Pemerintah Pusat atau Pemkab akan menyesuaikan plot anggaran yang ada.

“Pusat sendiri juga banyak kegiatan atau program yang membutuhkan anggaran, jadi ya dibagi. Begitupun dengan Pemkab,” pungkasnya.

Diketahui alasan pembangunan tanggul Bengawan Solo dikarenakan, di lokasi tersebut saat hujan deras terjadi mengakibatkan banjir di wilayah sepanjang sungai aliran bengawan yang ada di Kabupaten Tuban, sehingga berdampak pada masyarakat sekitar. [nok/col]