Para Tokoh Paparkan Sisi Lain Saat Bedah Buku

Reporter: Moch. Sudarsono

blokTuban.com - Beberapa tokoh dalam Buku 'Sisi Lain Orang Migas' memaparkan masa lalunya sebelum bekerja di perusahaan Migas seperti sekarang ini dalam launching buku yang digelar di Aula Hotel MCM Bojonegoro, Senin (10/10/2016).

Baca juga: [ Buku 'Sisi Lain Orang Migas' Resmi Dilaunching]

Tampak hadir dalam diskusi panel antara lain Ali Mashar selaku Kepala SKK Migas Perwailan Jabanusa, Edi Purnomo sebagai PGA Superintendent PEPC, Muhamad Fatah Yasin Kepala Humas SKK Migas Jabanusa, Ali Mahmud staf Humas EMCL.

Ali Mashar, dalam diskusi itu memaparkan seputar pengalamannya terdahulu sebelum bekerja di perusahaan Migas.

"Saya dulu sekolah di STAN, dan bekerja di BPKP sebelum di Migas," terang Ali saat diskusi.

Pria yang terkenal juga sebagai "Ahli Ngaji" ini, juga menceritakan dulu pernah berkecimpung mengeyam pendidikan di dunia pesantren layaknya anak-anak yang lain. Saat disinggung mengenai karirnya di Migas sekarang, dia juga tidak mengaku tak menyangka dengan apa yang digelutinya saat ini.

"Saya juga tidak tahu kenapa bisa bekerja di Migas, sekolah saya juga di STAN," paparnya.

Sementara itu, panelis lain, Edy Purnomo menjelaskan hal yang sama, bahwa apa yang diraihnya adalah bukan hal yang instan. Sebab dulu sebelum di Migas dia juga berkecimpung kerja membantu orang tua menjual gorengan.

"Benar saya dulu membantu orang tua menjual gorengan, kalau perlu boleh kita mampir ke warung gorengan orang tua saya," cerita Edy di hadapan undangan.

Pria kelahiran Lamongan itu menambahkan, sebelum bekerja di perusahaan minyak dia juga bekerja sebagai Humas di salah satu perguruan tinggi swasta di Surabaya.

"Pernah menjadi Humas di Universitas, namun akhirnya memilih karir saya justru di Migas," pungkasnya.

Dua panelis lainnya Muhammad Fatah Yasin dan Ali Mahmud juga menyampaikan hal yang tidak beda jauh dengan yang disampaikan oleh Ali Mashar dan juga Edi Purnomo.

"Dulu kami juga merasakan kehidupan sama seperti yang dialami Pak Ali dan Mas Edi Purnomo, kita juga tidak tahu jika akan berkarir di Migas," tutupnya.[nok/col]