Pastugel Miliki Koleksi Sepeda dari Belahan Dunia

Reporter: Dwi Rahayu

blokTuban.com - Paguyuban Sepeda Tua Rengel (Pastugel) kian eksis di tengah masyarakat. Sejak berdiri secara resmi pada 4 Maret 2012 silam, kini Pastugel tercatat mengoleksi puluhan sepeda tua dari berbagai belahan dunia.

Para pengendara sepeda ontel di Kecamatan Rengel sebagian besar tergabung dalam Pastugel. Setiap anggota pasti memiliki sepeda tua, bahkan satu anggota terkadang memiliki beberapa sepeda.

Salah seorang anggota Pastugel, Alkaf AS, mengatakan, sepeda tua milik anggota Patugel mencapai lebih dari 500 jenis.

"Jenis sepeda yang dimiliki anggota Pastugel di antaranya Gazelle, Fongers, Simplex, Burgers, Raleigh, Master dan lain-lain," jelasnya kepada blokTuban.com.

Sebagian sepeda tua koleksi anggota diproduksi dari negara di belahan Benua Eropa, seperti dari Belanda, Inggris dan dari benua lain seperti Amerika dan Asia. Bahkan hampir setiap negara memproduksi sepeda dengan ciri khas sendiri.

Misalnya, Sepeda berjenis atau bermerek Gazelle milik salah satu anggota Pastugel diproduksi di Belanda pada kisaran tahun 1931-1932. Jenis sepeda ini terdapat simbol binatang kijang. Sementara sepeda jenis Simplex Cycloide memiliki ciri pada as roda memakai laker. Sistem laker diklaim sebagai sistem as terbaik karena mengurangi gesekan.

Pada awal berdiri, Pastugel hanya terdiri 12 anggota. Berselang lima bulan kemudian bertambah menjadi 70 anggota dan saat ini mencapai kurang lebih 80 anggota. Namun, hanya sekitar 30 orang yang aktif dalam keanggotaan.

Menjadi anggota Pastugel, menurut salah satu anggota, Imam Mukhlas tidaklah sulit, dia hanya cukup memiliki sepeda tua. Sepeda tua yang dimiliki calon anggota tidak harus orisinil keseluruhannya.

"Denga seiring waktu, sesama anggota dapat saling berbagi pengetahun dan informasi mengenai sepeda tua," imbuhnya.

Untuk mendapatkan sepeda, anggota dapat membeli secara utuh atau pun secara terpisah untuk dirangkai sendiri. Biasanya, sepeda tua utuh bisa didapatkan saat pameran sepeda dalam suatu event. Sedangkan membeli onderdil secara terpisah pada pasar loak khusus yang menyediakan spare part sepeda tua.

"Harga sepeda tua cukup beragam, dari yang paling murah yaitu Rp1,5 juta hingga puluhan juta, atau bahkan mencapai ratusan juta," ujarnya.[dwi/col]